5 Sejarah Masjid di Malaysia Ini Berhubungan dengan Indonesia

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Salah satu tujuan para wisatawan datang ke Malaka, Malaysia, adalah ingin mengintip sejumlah masjid yang ada di sana.

Katanya, di sana banyak sekali masjid kuno yang memiliki nilai sejarah tinggi. Setidaknya, ada lima masjid kuno di Malaka yang memiliki keterkaitan sejarah dengan Indonesia.

Bacaan Lainnya

Saat mengunjungi Masjid Tanah, Masjid apung, dan Masjid Datuk Machap, wisatawan Indonesia pasti akan mendadak rindu tanah air.

Selain tiga masjid tersebut, ada lagi dua masjid kuno di Kawasan China Town Malaka, yakni Masjid Kling dan Masjid Kampung Hulu. Keduanya pun memiliki kisah tersendiri.

Masjid Tanah

Konon, usia Masjid Tanah ini sudah sangat tua. Menurut informasi, masjid ini dibangun pada 1730 oleh Mr Sheikh Imam Maznum, misionaris Islam dari Gujarat, India.

Yang membuat tercengang, terdapat informasi bahwa Masjid Tanah dibangun dengan menggunakan tanah liat dan putih telur sebagai perekatnya.

Sayangnya, bangunan asli Masjid Tanah ini sudah tidak ada. Pengunjung hanya akan diperlihatkan secuil bekas tanah yang dilindungi oleh keramik transparan di salah satu bagian tiang masjid.

Bentuk bangunan masjid ini pun kini tak bisa terlihat dari dalam, karena masjid ditutup dan di sekitarnya sedang ada perbaikan lagi.

Masjid Datuk Machap

Setelah Masjid Tanah, ada lagi masjid lain yang bersejarah, yakni Masjid Datuk Machap. Masjid ini dibangun oleh seorang misionaris Muslim Cina pada tahun 1865. Bangunan masjid ini memiliki unsur Cina di bagian pilar dan dinding.

Seorang pedagang kaya asal Bugis Makassar, yang bersekutu dengan Sultan Malaka untuk melawan Portugis, melarikan diri ke hulu Sungai Malaka dan berakhir di tempat ini, lalu membangun sebuah masjid kecil dari kayu.

Masjid ini juga pernah menjadi tempat pengungsian.

Masjid Apung Selat Malaka

Wisata religi mengunjungi sejumlah masjid di Malaka belum berakhir sebelum datang ke Masjid Apung Selat Melaka.

Saat kaki turun dari mobil, dan melihat sebuah bangunan di pinggir laut itu, wisatawan Indonesia tentu akan sontak mengingat sebuah masjid yang sama di Makassar.

Walaupun bentuknya tidak mirip, namun keduanya sama-sama berdiri di atas air. Selain itu, bangunan masjid tersebut berdekatan dengan pulau Sumatera.

Meskipun bukan merupakan cagar budaya, tetapi masjid ini dijadikan sebuah destinasi wisata karena bangunannya yang unik.

Masjid Kling

Tengoklah pula Masjid Kampung Kling, yang terletak di sekitar Harmony Street. Uniknya, masjid tersebut berada di sekitar tempat ibadah dari berbagai agama.

Masjid ini dibangun pada 1748, dengan arsitektur yang kuat terpengaruh budaya Jawa. Masjid ini juga masuk dalam salah satu warisan budaya Malaka.

Masjid Kampung Hulu

Selain Masjid Kling, ada lagi Masjid Kampung Hulu Malaka yang tak kalah menarik. Masjid ini dibangun oleh saudagar China bernama Shamsuddin bin Arom.

Masjid tersebut dibangun pada masa Belanda untuk menggantikan masjid pertama di Malaka yang hancur pada masa penjajahan Portugis.

Pengalaman mengunjungi lima masjid yang ada di Malaka itu akan menumbuhkan kekaguman setiap pengunjung terhadap sejumlah nilai yang ditorehkan dan perjalanan hidup yang dapat diambil dari kisah-kisah di balik proses pembangunannya. [mc]

Pos terkait