Demokrat Minta GNPF Ulama Tidak Memaksakan Kehendaknya ke Prabowo

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Partai Demokrat meminta GNPF-Ulama untuk tidak memaksakan kehendaknya agar Prabowo bisa memilih cawapres hasil ijtima ulama. Ada dua nama yang diusulkan, yaitu Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad.

Menurut Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Prabowo bukanlah model pemimpin yang mudah untuk ditekan.

Bacaan Lainnya

“Kita minta GNPF janganlah memaksakan kehendak dan menekan Prabowo. Usulan itu bagus, tapi jangan tempatkan Prabowo sebagai pemimpin yang boleh ditekan-tekan, nanti image-nya tidak bagus di publik,” kata dia saat dihubungi, Selasa, 7 Agustus 2018.

Demokrat, kata Ferdinand, menyerahkan sepenuhnya pemilihan cawapres kepada Prabowo. Dia yakin, mantan Danjen Kopassus itu memiliki analisis sendiri terkait cawapresnya.

“Kami yakini Prabowo punya analisis dan gambaran sendiri dan kalkulasi sendiri. Kami percaya kepada Prabowo yang mampu putuskan dengan siapa beliau berpasangan,” kata dia.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kata Ferdinand, juga ingin membiarkan Prabowo berpikir dengan jernih. Jika sudah jelas siapa cawapresnya, baru kemudian dilakukan finalisasi dengan SBY.

“Wapres serahkan ke Prabowo, kalau udah final dan minta SBY untuk finalisasi maka SBY akan menerima dengan baik keputusannya. Kami sekarang menyelesaikan visi misi lima tahun ke depan karena masalah bangsa untuk diselesaikan. Jadi fokus buat visi misi itu,” ucap dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu petinggi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) pada Senin, 6 Agustus 2018. Dalam pertemuan itu, mereka ingin mengetahui tindak lanjut rekomendasi capres-cawapres hasil ijtima ulama beberapa waktu lalu.

Pos terkait