Foto: Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato dalam Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis, (16/1/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Kumbanews.com – Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan mengungkapkan kasus dugaan keracunan 40 anak di SDN Dukuh 3 Sukoharjo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu merupakan permasalahan teknis. Namun saat ini permasalahan itu sudah diatasi.
“Yang Sukoharjo terutama ya ini adalah kesalahan murni teknis, tidak ada kesengajaan. Dan alhamdullilah sudah teratasi karena pada saat dibagikan petugas kami segera menyadari bahwa ada hal yang kurang beres dengan ayam crispy-nya,” kata Dadan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/1/2025).
Ia mengatakan bahwa saat itu ada 2.400 ayam crispy yang ditarik, kemudian digantikan telur. Kemudian 40 anak yang mengalami mual hingga muntah itu langsung ditangani oleh petugas Puskemas.
“Dan sudah sembuh, hari ini mereka sudah sekolah lagi dan diberikan pelayanan makan dan didampingi oleh petugas Puskesmas Makan di sekolah dan normal,” kata Dadan.
Menurutnya adanya kejadian ini juga sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Lebih lanjut, menurut Dadan, presiden mengapresiasi standar prosedur penanganan yang dilakukan.
“Kejadian di Sukoharho itu hanya berlangsung sebentar saja, dan segera mengganti menu yang kurang baik. Sehingga pak Presiden apresiasi untuk hal itu dan beliau menilai hal ini bisa saja terjadi kapan saja,” katanya.
Menurutnya ada beberapa patokan SOP dari menu yang diberikan. Pertama pemenuhan kalori, kemudian komposisi gizi, dan ketiga kebersihan dan food safety.
Selain itu menurut Dadan pada saat uji coba selama satu tahun belum ada kasus serupa yang terjadi.
Sumber; CNBCIndonesia