Kumbanews.com – Ada lebih dari 120 tenaga medis di Kalimantan Timur (Kaltim) terpaksa diistirahatkan karena diduga tertular dari pasien positif Corona (COVID-19). Kondisi ini begitu disayangkan karena tenaga medis ada di barisan terdepan untuk menghadapi pandemi Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak, mengaku prihatin atas penambahan ini. Dia juga menyesalkan pasien yang tidak terbuka saat diperiksa.
“Mengenai tenaga kesehatan yang dirawat akibat COVID-19 hingga saat ini belum ada tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif. Namun ada yang saat ini melakukan karantina karena hasil rapid test reaktif sehingga harus diistirahatkan. Hal ini sangat disesalkan karena terjadi akibat tidak jujurnya masyarakat untuk memberitahukan riwayat perjalanannya,” kata Andi kepada wartawan, Jumat (1/5/2020).
Kasus terbaru, ada 34 tenaga medis di Puskesmas Long Ikis yang terpaksa menjalani karantina untuk menghindari penyebaran COVID-19. Puskesmas Long Ikis pun menghentikan pelayanan untuk sementara sejak hari ini.
Selain itu, di Bontang ada 30 tenaga kesehatan yang diisolasi karena hasil rapid test menunjukkan positif Corona. Sebanyak 24 di antaranya merupakan pegawai Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB).
Selain itu, ada 64 tenaga medis RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yang diistirahatkan dan diisolasi setelah mereka terlibat kontak dengan pasien yang hasil rapid test Corona-nya reaktif.
Sementara itu, kasus positif Corona di Kaltim tercatat ada penambahan dua kasus yang terjadi di Kabupaten Kutai Timur. Keduanya merupakan klaster Gowa.
Tambahan dua kasus membuat jumlah pasien yang terkonfirmasi menjadi 136 kasus, 122 kasus masih dalam perawatan, 13 kasus sembuh, dan 1 kasus meninggal dunia.(dtk)