Kumbanews.com – Puluhan tentara Israel gugur, Perdana Menteri (PM) Zionis Benjamin Netanyahu umumkan bahwa ini kekalahan paling telak dalam perang melawan Hamas di GAZA.
Perang Israel-Hamas tercatat sudah lebih dari 30 hari berlangsung.
Pusat pertempuran sengit Israel dan Hamas terjadi di Gaza selatan dan utara.
Dalam 24 jam terakhir 10 tentara Israel tewas dalam pertempuran darat.
Termasuk seorang kolonel pemimpin pangkalan depan dan letnan kolonel pemimpin resimen.
Reuters menyebut bahwa ini merupakan perang terburuk Israel sejak 31 Oktober.
Saat itu 15 tentara Israel terbunuh dalam operasi penyegrapan Hamas.
Sehingga sudah puluhan lebih tentara Israel gugur dalam peperangan melawan Hamas di Gaza.
Dan hingga saat ini perang Israel-Hamas di Gaza masih terus berkecamuk. Jumlah tentara Israel yang gugur masih akan terus terjadi.
Padahal sehari sebelumnya Dewan Keamanan PBB telah mendesak gencatan senjata sepenuhnya.
Ditambah lagi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Israel telah kehilangan dukungan internasional.
Biden mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa menurutnya ia harus mengubah pendekatan.
Sebab, sudah lebih dari 18.000 korban jiwa jadi serangan Israel tanpa pandang bulu di Gaza.
Menurut Biden ini adalah cara perang terkonyol dengan manargetkan warga sipil.
Netanyahu respons bahwa dirinya tidak peduli meski dunia internasional tak lagi mendukung Israel.
Ia menegaskan Israel akan terus melakukan serangan sampai pihaknya menang.
“Kami tak akan mundur sampai akhir, sampai kemenangan, sampai Hamas kami musnahkan,” kelekar Netanyahu dalam pidatonya kepada tentara Israel melalui sambungan radio.
Netanyahu mengakui jika terbunuhnya tentara Israel jadi pukulan luar biasa.
Namun ia menegaskan siapa pun tak bisa menghentikan Israel.
“Saya sampaikan ini di tengah penderitaan luar biasa, juga di tengah tekanan internasional. Tak ada yang bisa hentikan kami,” keukeuh Netanyahu.
Reuters merinci bahwa tentara Israel yang tewas di medan perang, terbanyak di distrik Shejia, Gaza utara.
Hamas melakukan penyergapan di saat tentara Israel sedang mengevakuasi kelompok tentara lainnya.
Hamas pun mengklaim sampai kapan pun Israel tidak akan pernah bisa menaklukan Gaza.
Menurut sebuah pernyataan Hamas menegaskan invasi darat Israel hanya menjadi sia-sia dan penderitaan bagi pihak Zionis.
“Semakin lama kalian berada di sana, semakin besar kerugian dan kematian kalian.
“Kalian akan keluar dari sana sembari membawa kekecewaan dan kerugian,” jelas Hamas.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam saluran televisi mengatakan, bencana besar bagi Israel masuk ke Gaza.
Ia pun menyangkal rencana Netanyahu yang ingin menghabisi Hamas di Gaza, hanyalah sebuah angan-angan.
Sumber: disway