Kumbanews.com – Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, menanggapi ucapan Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin yang meminta Sandiaga, agar tidak sungkan saat beradu debat.
Menurut Sandi, panggilan akrab Sandiaga, dia tidak bisa untuk cuek begitu saja. Rasa sungkan terhadap Ma’ruf yang merupakan ulama yang dihormati pasti akan tetap ada.
“Tapi tentunya, saya akan usahakan debat ini bukan saling serang menyerang, tapi menampilkan sisi lain dari paslon, agar membantu masyarakat mantap memilih salah satu.” kata Sandi di Kinanti Building, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 11 Maret 2019.
Menurut Sandi, sebagai persiapan debat, mulai hari ini dia sudah banyak mendapatkan banyak masukan untuk debat di bidang pendidikan. Selain itu, mantan Wagub DKI Jakarta ini, juga mendapatkan sejumlah pertanyaan mengenai kebijakan di bidang pendidikan, untuk memastikan akses pendidikan berkualitas bisa dihadirkan untuk Indonesia lima tahun ke depan.
Untuk debat di bidang kesehatan, Sandi mempersiapkan bagaimana langkah mengatasi masalah stunting, karena keterbatasan asupan protein. Dia juga memfokuskan bagaimana cara untuk mengatasi defisit anggaran oleh BPJS Kesehatan.
“Prabowo-Sandi menjanjikan pendekatan yang transformatif untuk pendidikan kita. Kita akan selesaikan pendidikan guru honorer yang sudah berlarut. Kita juga akan selesaikan permasalahan BPJS dengan pendekatan ke akar permasalahannya,” kata Sandi.
Dia melanjutkan, “Bukan hanya tutup defisit, tapi kita akan menghitung secara detail bagaimana caranya struktur ini bisa kita lakukan perbaikan, supaya masyarakat kelas menengah bawah ini yang memang membutuhkan layanan kesehatan akan diutamakan.”
Sandi berharap, agar saat debat kedua kandidat dapat tampil apa adanya. Dia mengatakan, dalam debat nanti, ia ingin menyuarakan suara dari masyarakat bawah.
“Sudah hampir 1.450 kunjungan saya lakukan selama enam bulan lebih belakangan ini. Jadi, kita tidak ingin debat didominasi apa yang menjadi buah bibir elit, tetapi justru apa yang disuarakan masyarakat,” ujarnya. (*)