Kumbanews.com – Untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan semua stakeholder harus terlibat. Hal ini disampaikan Bupati Maros Chaidir Syam saat membuka kegiatan “Sosialisasi Pelaksanaan Kebijakan, Program dan Kegiatan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan” digedung Baruga A Kantor Bupati Maros, Jumat (07/06/2024).
“Semua pihak harus terlbat, kita tidak boleh lengah, harus maksimal. Banyak hal bisa kita lakukan dalam proses mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan,” katanya.
Selain itu, Chaidir Syam juga berharap agar organisasi keagamaan, penyuluh agama hingga penceramah ikut menyuarakan pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
“Teman-teman organisasi, seperti di organisasi keagamaan, bisa melakukan hal-hal yang secara internal di lembaganya dan jaringannya, memberikan penyadaran. Begitupun juga penyuluh-penyuluh agama kita, bisa menyuarakan hal ini di beberapa tempat,” ujarnya.
“Termasuk juga penceramah. Saya harapannya, sekali-kali penceramah bahas kekerasa terhadap perempuan. Seperti misalnya bagaimana kalau seorang laki-laki keras terhadap seorang perempuan, bagaimana kalau seorang laki-laki melakukan kekerasan terhadap perempuan, ini harus disuarakan,” tambahnya.
Menurut Bupati, harus juga ada penekanan bahwa laki-laki itu sebagai pengayom perempuan. Bukan semata hanya menyuarakan dalam ceramah bahwa perempuan harus taat pada suami, harus bekerja di rumah, perempuan harus membina anak, perempuan itu tugasnya begini dan seterusnya.
“Jadi harus juga dibarengi bahwa laki-laki itu sebagai pengayom perempuan,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Maros.
Sosialisaai ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari ketua-ketua organisasi keagamaan, organisasi perempuan, kepemudaan, penyuluh agama, dan berbagai lainnya. (***)