Kumbanews.com – Kisah mengejutkan datang dari Kota Lumpia, Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya di Kabupaten Blora.
Sesosok jenazah ditemukan di kawasan Hutan Jati, Desa Wates, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Rabu (1/8) lalu.
Yang mengenaskan, jenazah tersebut sudah hangus terbakar. Identifikasi pun sulit dilakukan. Saat itu, polisi menduga ciri-ciri korban berambut panjang 30 cm, tinggi 160 cm. Usia diperkirakan 20-25 tahun.
Hari berganti, penyelidikan menemukan titik terang. Diketahui korban bernama Ferin Diah Anjani, seorang gadis muda berusia 21 tahun.
Setelah mengumpulkan keterangan saksi serta bukti, polisi menyimpulkan korban tewas dibunuh. Tak butuh waktu lama, pelaku bisa dibekuk.
Adalah Kristian Ari Wibowo, pemuda 30 tahun yang tega menghabisi nyawa Ferin Anjani. Fakta mengejutkan diungkap pelaku saat diinterogasi penyidik.
1. Keduanya baru berkenalan lewat IG
Kepada penyidik, pelaku mengaku baru kenal dengan korban. Mereka bertemu di dunia maya.
Kapolres Blora AKBP Saptono mengatakan keduanya berkenalan di Instagram. Hingga akhirnya janjian untuk kopi darat.
“Mereka tidak saling kenal. Dia kenal lewat Instagram dan memutuskan ketemuan,” tambahnya.
Kopi darat itu berujung kesepakatan untuk menginap di sebuah hotel di Semarang.
2. Ferin Anjani dianiaya usai berkencan
Entah setan apa yang merasuk. Usai berkencan, pelaku tergiur dengan sejumlah barang berharga korban.
Ia jadi gelap mata. Ferin Anjani dibekap, dipukuli kemudian dicekik hingga tak sadarkan diri.
“Setelah itu perhiasan korban, gelang, kalung serta handphone diambil pelaku,” ungkap Saptono.
3. Tangan & kaki korban diikat lalu dibungkus sprei hotel
Untuk menghilangkan jejak, pelaku berencana membuang tubuh Ferin Anjani yang saat itu ia kira sudah tewas.
“Tangan dan kaki korban diikat lalu ditutup sprei hotel,” kata Saptono.
Lantas, pelaku memasukkan tubuh korban ke Honda Jazz yang ia sewa.
4. Sadar Ferin masih hidup, pelaku membakarnya
Dalam perjalanan mencari lokasi pembuangan, pelaku mendapati jika Ferin Anjani masih hidup.
Panik, ia lantas menuju kawasan Hutan Jati di Blora. Di sana, pelaku menyiram tubuh Ferin yang terikat dengan bensin satu liter.
Kemudian dibakar. Padahal, jelas saat itu Ferin masih bernyawa.
“Jadi melihat korban masih hidup, akhirnya pelaku menurunkan korban di hutan. Melihat tidak ada orang akhirnya, pelaku menyiram bensin satu liter ke tubuh korban dengan di bakar hidup-hidup. Usai dibakar melihat kondisi aman, pelaku meninggalkan korban di hutan,” beber Saptono.
Saptono menjelaskan keterangan korban dibakar hidup-hidup berdasarkan keterangan dari penyelidikan tim Labfor Polda Jateng.
“Jadi korban dibakar ada hasil autopsi disisi lain pelaku mengakuinya,” katanya.
5. Pelaku berprofesi manajer front office hotel
Saptono juga mengungkap profil pelaku. Diketahui, Kristian merupakan manajer front office di sebuah hotel di Semarang.
“Pelaku ini padahal kerjanya front office hotel lho, gajinya ya harusnya mencukupi, apalagi dia ini (lulusan) S1. Beda, hotelnya tempat pelaku kerja sama TKP dia membunuh korban ini beda hotel,” bebernya.