Suhartina Bohari konferensi pers di Yello Cafe, Minggu, 15 September 2024. (FOTO: istimewa)
Kumbanews.com — Suhartina Bohari akhirnya angkat bicara terkait tudingan menggunakan narkotika yang mangakibatkan dirinya tidak memenuhi syarat (TMS) pada tes kesehatan calon kepala daerah.
Suhartina mengaku dirinya hanya mengonsumsi obat tidur. Dia sulit terlelap lantaran kehidupan rumah tangganya sedang dalam masalah.
“Dalam enam bulan terakhir rumah tangga saya agak melow. Makanya dari sisi kesehatan, tidur saya agak terganggu. Makanya saya mengonsumsi obat tidur,” katanya saat konferensi pers di Yello Cafe, Minggu, 15 September 2024.
Perempuan 43 tahun itu mengakui sudah empat bulan mengonsumsi obat tidur.
“Tiga hari sekali saya minum, ketika besoknya ada acara penting, supaya saya kembali segar,” imbuhnya.
Penggunaan obat tidur pun, kata dia, sesuai resep dokter.
“Obat tidur saya dapat dari kepala rumah sakit dr La Palaloi, Dokter Sinar, ada juga dari Kepala Dinas Kesehatan, obat Rhinos saya minum sehari sebelum deklarasi,” akunya.
Makanya sebelum pemeriksaan kesehatan di RSUP Unhas ia sempat mengakui dirinya mengonsumsi obat tersebut dalam seminggu terakhir.
“Saya sampaikan ke BNN, kalau saya sembat diinfus obat tidur sampai 10 jam,” imbuhnya.
Ketua DPD II Golkar Maros itu mengaku mengetahui dirinya TMS pada Sabtu, 7 September 2024.
“Waktu itu saya di Jakarta bersama Bupati. Sabtu pagi saya terima pemberitaan kalau saya TMS, yang terima dari KPU itu LO dan Muhammad Danial (anggota DPRD Maros Partai Golkar),” jelasnya.
Makanya ia mengklaim selama di Jakarta bukan untuk melarikan diri dari masalah namun memang sedang menghadiri acara.
“Di Jakarta bukan untuk melarikan diri, tapi saya berangkat bersama dua asisten dan dua anak saya. Saya sedang perjalanan dinas untuk ulang tahun Perhubungan,” ungkapnya.
Perempuan berlatar belakang pengusaha itu pun mengaku kaget dengan munculnya zat adiktif dari hasil pemeriksaannya di RSUP Unhas. Makanya ia mengambil langkah untuk memeriksa di BNN DKI Jakarta.
Surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika Suhartina dengan hasil negatif sempat beredar di media sosial.
Ada dua dokter pemeriksa dalam surat itu yaitu dr Ruth Adrian Melany dan Dwicahyanti Utama.
Hasilnya, mereka menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda Suhartina menggunakan narkotika.
Saat ini Suhartina mengaku telah menerima hasil tersebut dan akan menghabiskan masa jabatannya sebagai wakil bupati.
“Sampai Februari mendatang, sampai pelantikan bupati dan wakil bupati yang baru. Jadi masih ada sisa waktu untuk berkarya bagi Maros,” tuturnya.
Terkait Muetazim Mansyur yang dipilih Chaidir Syam untuk menggantikan dirinya, ia mengaku itu adalah keputusan yang telah dipertimbangkan cukup panjang.
“Itu sudah menjadi pilihan bupati, pasti ada hal yang lebih baik dan lebih bagus. Semoga bisa membawa Maros lebih baik ke depannya. Mudah-mudahan bisa menjaga Maros,” ucapnya.
Ia pun tetap mengimbau masyarakat Maros untuk datang ke TPS, 27 November mendatang.
“Saya sarankan harus ke TPS gunakan hak pilih ta. Terkait kotak kosong terserah orang Maros mau pilih yang mana, pokoknya harus jadi pemilu yang seru,” imbuhnya.
Terkait rencana ke depannya, ia mengaku akan kembali menjadi pengusaha. (**)