Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Bupati Maros Komitmen Wujudkan Pembangunan yang Inklusif

  • Whatsapp

Pemkab Maros menyalurkan bantuan kepada penerima manfaat. Tongkat cangkram sebanyak 5 buah, tongkat crutch 2 buah dan Tongkat Netra 3 Buah yang diserahkan langsung Bupati Maros, Chaidir Syam.

Kumbanews.com – Pemerintah Kabupaten Maros terus berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, dimana tidak ada satu pun masyarakatnya yang tertinggal.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana yang tertuang dalam Visi Misi Kabupaten Maros, 2021-2026 sejahtera, religius dan berdaya saing. Menjamin kesejahteraan dan memenuhi perlindungan serta pemenuhan hak penyandang Disabilitas, Perempuan, anak dan Kelompok Marjinal.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Maros, A.S. Chaidir Syam dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2024 tingkat Kabupaten, di Baruga B Lingkup Kantor Bupati Maros, Kamis (05/12/2024).

Kegiatan Peringatan Hari Disabilitas Internasional Dunia 2024 tingkat Kabupaten Maros yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Maros bekolaborasi dengan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan (DPMPTSPK) dan Yayasan BaKTI.

Melalui momentum ini dengan mengusung tema “Peran multi pihak Mewujudkan Pembangunan Influsif”, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

Pemerintah Kabupaten Maros telah memiliki Perda 8 tahun 2017 tentang KLA, perda 1 tahun 2018 pengarustaamaan gender, perda 6 2018 penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, perda 1 tahun 2019 penanggulanan kemiskinan, perda 8 tentang perlindungan anak, perda9 tahun 2019 tentang perlindungan Perempuan.

“Bagaimana upaya kita bersama seluruh stakeholder menjamin Anak, Perempuan, Penyandang Disabilitas untuk mendapatkan perlindungan, tidak ada lagi perbedaan diantara kita, maka dari itu mari kita bersama membuka akses kepada saudara-saudara kelompok rentan,” kata Chaidir.

Bupati Maros Chaidir Syam juga menegaskan, pembangunan bukan hanya pada infrastruktur saja, Membangun Pemerintah “No One Left Behind” di mana tidak ada satu pun warga negara yang tertinggal agar prinsip inklusif diterapkan dalam semua aspek kehidupan, mulai dari akses terhadap Kesehatan, pendidikan, pekerjaan, hingga fasilitas umum sehingga tercapainya Indonesia Inklusif di masa depan.

“Setiap individu memiliki hak yang sama untuk hidup sejahtera. Melalui berbagai program dan kebijakan, pemerintah berupaya memastikan bahwa seluruh masyarakat, termasuk kelompok marginal dan rentan, dapat merasakan manfaat pembangunannya,” jelas Bupati Chaidir.

Sementara itu, Direktur Yayasan BaKTI Yusran Laitupa mengungkapkan pada Peringatan HDI 2024 dirangkaikan dengan Mentoring & Technical Assistance Pemerintah Daerah untuk Mewujudkan Pembangunan Inklusif. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi dan membangun kesadaran multi pihak dalam mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Desa dan Kabupaten Inklusif.

“Harapannya dengan kegiatan ini yakni tersedianya multi pihak dalam mendukung Upaya pemerintah dalam mewujudkan Desa dan Kabupaten Inklusif serta tersosialisasinya implementasi kebijakan inklusi di Kabupaten Maros,” tutur Yusran.

Saat ini Indonesia mendorong untuk lebih memperhatikan isu disabilitas, kehadiran mereka itu sama dengan kegiatan yang biasa dilakukan oleh Masyarakat non disabilitas.

Pada Momen ini menjadi pengingat bahwa kehadiran mereka adalah bagian dari kita bersama sehingga diharapkan Masyarakat dan Pemkab Maros memberikan ruang bagi saudara disabilitas.

“Justru tidak normal itu, orang-orang yang melihat disabilitas itu tidak normal, mereka bukan untuk dikasihani melainkan memberikan ruang bagi mereka,” ujarnya.

Berdasarkan data teman-teman DIFAK 35% dari penyandang disabilitas di Indonesia itu tidak tercatat, ada 13% anak dengan disabilitas tidak memiliki akta kelahiran, 20% penyandang disabilitas memenuhi angka 10% orang paling miskin di Indonesia 70% anak belum mendapatkan Pendidikan formal.

“Di Indonesia hampir 5 juta orang penyandang disabilitas hampir sama dengan penduduk New Zealand,” ungkapnya.

Menurut Yusran, Kabupaten Maros telah Disiplin dalam menangani inklusif, ia berharap Kabupaten Maros menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

Pada akhir acara, Pemkab Maros menyalurkan Bantuan kepada penerima manfaat. Tongkat cangkram sebanyak 5 buah, tongkat crutch 2 buah dan Tongkat Netra 3 Buah. (**)

Pos terkait