Walikota Semarang Minta Panitia TPS Tegur Pemilih yang Terlalu Lama di Bilik Suara

Kumbanews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyambangi sejumlah TPS di Kota Semarang untuk meninjau kesiapan pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019 di Kota Semarang, Selasa 16 April 2019.

Dengan menggunakan kemeja putih, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut bertolak dari kantornya di Jalan Pemuda Kota Semarang mulai pukul 13.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Adapun TPS yang menjadi tujuannya antara lain adalah TPS yang berada di wilayah Tugu, Mijen, Gunungpati, dan Tembalang.

Dalam pantauannya kali ini, Hendi menekankan agar para Panitia Pemungutan Suara dapat mengantisipasi terjadinya hujan pada hari pencoblosan.

Hal itu diungkapkannya sesuai informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang yang memprediksi akan terjadi cuaca berawan hingga hujan ringan mulai pagi hari pada tanggal 17 April 2019.

Untuk itu, Hendi meminta agar beberapa TPS dapat menyiapkan tenda jika diperlukan, agar tidak ada hambatan dalam proses pencoblosan.

“Ya, menurut BMKG besok berpotensi hujan, karena itu saya minta kepada beberapa KPPS, seperti di Tugu tadi untuk bisa siapkan tenda,” ungkap Wali Kota Semarang tersebut.

“Kalau sampai banjir tidak saya rasa, tapi tetap ada beberapa TPS yang digeser untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin bisa menghambat proses pemungutan suara,” pungkasnya.

Di sisi lain, terkait antisipasi adanya hambatan dalam pemungutan suara, Hendi juga meminta seluruh Panitia Pemungutan Suara di TPS untuk dapat menegur jika ada pemilih yang terlalu lama berada di bilik suara.

“Saya kira hampir separuh pemilih besok datang ke TPS dengan sudah memiliki pilihan, sehingga saya rasa setiap pemilih seharusnya cukup 1 sampai 3 menit,” papar Hendi.

“Kalau ada yang melebihi waktu itu, saya minta untuk KPPS bisa menegur dengan halus, menanyakan siapa tau memerlukan bantuan,” jelasnya.

Permintaan Hendi tersebut dipastikan akan dijalankan seluruh Panitia Pemungutan Suara di Kota Semarang agar proses pencoblosan dapat berjalan lebih lancar, seperti yang diungkapkan olek Ketua TPS 14 Sumurejo Gunungpati, Amir Fahrudin.

Amir bahkan mengatakan telah memulai simulasi pencoblosan dengan setiap pemilih hanya memiliki waktu maksimal selama sekitar 3 menit.

“Pemilih pemula justru lebih cepat daripada pemilih manula, tapi kami tetap upayakan sekitar itu,” kata Amir. “Kalau melebihi waktu itu, sesuai yang pak Hendi arahkan tadi, akan kita ingatkan,” yakinnya.

Sebagai Wali Kota Semarang, Hendi pun mengapresiasi keberanian serta ketegasan yang ditunjukkan Panitia Pengawas Pemilu di Semarang dalam menegur pemilih yang terlalu lama di bilik suara.

Pasalnya, ia meyakini bahwa keberanian tersebut sekaligus menepis adanya isu sejumlah oknum yang akan sengaja berlama-lama di bilik suara guna menghambat pemilih lain mencoblos.

“Jadi, dengan begini isu seperti itu yang saat ini beredar di sosial media tidak akan bisa dilakukan di Kota Semarang,” tegas Hendi. (*)

Pos terkait