Ilustrasi/Net
Kumbanews.com – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) optimistis mampu meraih pendapatan hingga Rp13 triliun dalam lima tahun ke depan.
Angka ini berasal dari pengelolaan nilai investasi masuk ke Indonesia selama satu dekade terakhir yang mencapai Rp9.100 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa proyeksi tersebut sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas.
“Jadi lima tahun ke depan memang diharapkan pertumbuhannya jump very significant, dalam rangka kita mencapai pertumbuhan 8 persen,” ujar Rosan.
Sebagai pengelola dana abadi negara, Danantara kini membawahi lebih dari 888 BUMN dengan total aset melebihi Rp15.000 triliun.
Rosan menjelaskan, Danantara memperoleh dana kelolaan dari pembagian dividen BUMN yang kemudian dikelola untuk menghasilkan imbal hasil optimal.
“Sekarang ini bisa kita kelola untuk harus menghasilkan return. Kalau Indonesia ini kurang lebih, you would like to have return at least like 10 persen,” jelas Rosan.
Ia juga menuturkan bahwa Danantara akan mengalokasikan sekitar 20 persen investasinya ke luar negeri. Dengan strategi itu, sekitar US$185 miliar diperkirakan dapat dimanfaatkan setiap lima tahun sekali untuk investasi produktif, baik domestik maupun internasional.
“Again, to create more jobs. Investasi menjadi sangat penting dan menjadi salah satu ujung tombak untuk perekonomian, penciptaan lapangan pekerjaan, dan yang lain-lain,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menambahkan bahwa Danantara juga terbuka untuk dunia akademik.
Ia menegaskan bahwa Danantara bukan hanya tempat untuk para pencari kerja, tetapi juga bisa menjadi wadah pengembangan bagi mahasiswa dan institusi pendidikan.
“Danantara terbuka bagi kalangan kampus, kami ingin memberikan kontribusi terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia,” pungkasnya.
Sumber: RMOL