Donald Trump dan Ayatollah Ali Khamenei/Kolase RMOL
Kumbanews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan kekecewaannya atas klaim Iran yang mengaku menang dalam perang singkat melawan Israel. Akibatnya, Trump memutuskan untuk membatalkan rencana pelonggaran sanksi terhadap Teheran.
Melalui unggahan di media sosial Truth Social pada Jumat, 27 Juni 2025, Trump menanggapi pidato Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang sehari sebelumnya menyatakan bahwa Iran menang atas AS dan Israel setelah 12 hari konflik militer langsung.
Trump menyebut pernyataan Khamenei itu sebagai “kebohongan besar” dan “bodoh”. Ia mengaku sempat mempertimbangkan pencabutan sanksi berat AS terhadap Iran, namun langsung membatalkannya setelah mendengar pidato tersebut.
“Sebagai gantinya, saya justru mendapat kata-kata penuh kemarahan, kebencian, dan penghinaan. Jadi saya hentikan semua upaya pelonggaran sanksi,” tulis Trump, dikutip dari RT.
Trump juga mengklaim dirinya tahu lokasi Khamenei selama perang, tapi sengaja tidak mengizinkan serangan.
“Saya menyelamatkannya dari kematian yang mengerikan. Dia bahkan tidak bilang ‘terima kasih, Presiden Trump!’” sindirnya.
Ia juga mengaku ikut campur untuk menghentikan serangan udara besar Israel yang disebutnya bisa menewaskan banyak warga Iran, dan menyebutnya sebagai serangan terbesar sejauh ini dalam perang tersebut.
Sebelumnya, Khamenei mengklaim serangan balasan Iran berhasil melemahkan Israel hingga AS harus turun tangan membela sekutunya.
Sumber: RMOL