Kumbanews.com – Kuntari (28) korban yang kehilangan uang di Grand Mode Cendrawasih, sebanyak Rp 2 juta lebih, mengaku trauma, Senin (08/09/2025).
” Dengan kejadian itu saya sangat trauma sekali sekaligus malu, karena pada saat mau bayar barang di kasir tiba-tiba uang itu hilang. Ditambah orang – orang yang ikut antre di kasir menatap saya dengan pandangan heran dan seperti curiga ke saya, padahal disini saya adalah korban yang kehilangan uang,” tuturnya.
Merasa tidak mendapat respon dari pihak Grand Mode Cendrawasih, akhirnya Kuntari melaporkan peristiwa itu ke Polsek Mamajang dengan laporan polisi nomor : LI/135/lX/2025/Reskrim, sekitar pukul 17.30 wita pada Jumat tanggal ( 5/9/).
” Saya mengambil langkah melapor ke Polsek Mamajang, karena pihak Grand Mode Cendrawasih tidak mau bertanggung jawab,” katanya.
Selain itu kata Kuntari, pada saat kejadian, Binmas Polsek Mamajang yang bertugas di wilayah Cendrawasih bersama manajer Grand Mode sepakat akan memperlihatkan bukti rekaman pelaku pencurian uang tersebut.
” Binmas dan Manajer Grand Mode, mengatakan ke saya kalau rekamannya sudah diamankan. Nanti kita bisa lihat sendiri siapa pelakunya kalau polisi sudah ambil rekamannya di Grand mode. Kemudian saya bertanya ke mereka untuk meminta hasil rekaman karena akan memviralkan pelakukanya di media sosial, namun mereka menolak dengan berbagai alasan. Padahalkan mereka mengaku sudah ada bukti rekaman CCTV siapa pelakunya. Alasannya, baik Binmas dan Manajer Grand Mode harus pi saya lihat pelakunya lewat penyidik. Padahal sebelumnya tidak begitu bahasanya Manajer Grand Mode dan Binmas kepada saya,” ungkapnya.
Karena itu Kuntari, mengaku curiga kalau pelaku diduga karyawan Grand Mode Cendrawasih. Sehingga pihak Grand Mode dibantu oleh Binmas menutup- nutupi kasus pencurian tersebut.
” Sangat membingungkan, mereka seolah- olah menutup- nutupi dengan berbagai alasan yang saya kira tidak masuk akal. Saya bertanya ke Binmas kenapa pihak manajer Grand Mode tidak mau menyerahkan bukti rekaman CCTV, Binmas menjawab katanya mereka takut. Saya jawab kenapa takut, kalau misalnya pelakunya bukanji karyawan Grand Mode kenapa mesti takut. Saya curiga kalau apa yang saya alami pernah dialami pengunjung lainnya. Makanya mereka menjaga privasi dengan menutupi kasus tersebut agar nama Grand Mode tetap baik di mata masyarakat, demikian Kuntari.
Sementara itu, Agus selaku Kepala pengamanan dan pengawas Grand Mode Cendrawasih, menyampaikan bahwa hal itu baru diketahuiannya dan akan berkoordinasi dengan karyawan yang bertugas pada waktu itu.
“Karena kita tahu pengunjung Grand Mode Cendrawasih begitu banyak dan memang namanya indikasi -indikasi dan tuduhan- tuduhan mengarah kesemuanya. Tapi yang saya lihat selama ini, karyawan Grand Mode, Insya Allah tidak pernah melakukan hal semacam itu mengambil barang yang bukan miliknya,” terang Agus saat di temui, Senin (08/09/) siang.
Agus juga menduga, pelakunya mungkin saja pengunjung Grand Mode. Karena kejadian tersebut sering terjadi.
“Kejadian pencurian sering terjadi dan pelakunya sesama pengunjung, karena mungkin ada kesempatan dan peluang, tapi itu menjadi tanggung jawab saya selaku pengamanan di Grand Mode. Sementara terkait kasus kehilangan uang dengan jumlah Rp.2.300.000, saya tidak bertanggung jawab hal itu. Sebab belum ada juga laporan masuk dan saya baru tahu hari ini. Dan saya tidak tahu yang mana orangnya. Karena semua baru indikasi, belum ada tersangka. Di tempat kami ada prosedur – prosedur harus dilalui dan ada tahapan tahapannya. Dimulai dari security dulu tidak mesti harus langsung ke atas, harus dari bawa terlebih dahulu. Kecuali, mentok sampai disini baru kita cari bagaimana solusinya,” beber Agus.
“Jadi kita harus melalui prosedur dulu dengan menghadirkan yang bersangkutan dalam hal ini korban yang kehilangan uang di Grand Mode Cendrawasih, serta dari pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan. Kalau langsung media saya kurang srek. Disini
saya tidak melarang untuk meliput, tapi sebaiknya kita melalui prosedur terlebih dahulu. Saya menghargai etika teman media datang kesini, tapi tidak asal meliput. Karena baru saya tahu adanya persoalan ini dan tidak ada yang menyampaikan ke saya. Saya orangnya terbuka dan tidak ada yang ditutupi. Oleh karena itu mari kita bekerjasama dan akan kami tidak lanjuti kasus ini. Disini ada dua kemungkinan dari pihak pengunjung dan karyawan kami tidak bisa memberikan kesimpulan harus ada penyelidikan yang akan kami akan lakukan” demikian Agus.
Karena pengakuan Agus diatas yang mengatakan sering terjadi pencurian antar sesama pengunjung. Bisa disimpulkan Grand Mode Cendrawasih rawan terjadi kejahatan, karena dari segi keamanan tidak bisa menjaga ketenangan dan keselamatan pengunjung
sehingga para pelaku kejahatan bebas berkeliaran.
Editor: M. Yusuf
“