Kumbanews.com – Dua pusat perbelanjaan di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, China, menerapkan cara tak biasa untuk menertibkan perokok bandel. Mereka memasang pintu kaca pintar pada bilik toilet pria yang akan berubah transparan secara otomatis ketika sensor mendeteksi asap rokok di dalam ruangan.
Kebijakan ini diterapkan di Shuibei International Centre dan Shuibei Jinzou Building, dan langsung menyita perhatian publik serta warganet sejak pertengahan Desember 2025. Seperti dilaporkan South China Morning Post, Sabtu (27/12/2025), pintu bilik yang semula buram akan menjadi transparan hanya dalam hitungan detik setelah terpapar asap rokok.
Langkah ekstrem tersebut diambil setelah berbagai pendekatan konvensional, mulai dari pemasangan tanda larangan merokok hingga penerapan denda ringan, dinilai tidak efektif. Padahal, Shenzhen memberlakukan larangan ketat merokok di seluruh ruang publik tertutup, termasuk di area toilet mal.
Untuk memperkuat efek jera, pengelola juga memasang peringatan tertulis di pintu bilik. Salah satu pesan berbunyi, “Kaca akan menjadi transparan jika Anda merokok. Tahan keinginan Anda jika tidak ingin menjadi terkenal di internet.”
Secara teknis, pintu bilik menggunakan kaca buram berbasis listrik. Saat sensor mendeteksi asap rokok, aliran listrik akan terputus sehingga kaca kehilangan efek buram dan berubah transparan. Seorang staf Jinzou bernama Zhao mengatakan kepada Shenzhen TV bahwa sistem ini telah diuji coba sejak Agustus 2025, menyusul banyaknya keluhan pengunjung terkait bau asap rokok di toilet.
Menurut Zhao, sejauh ini respons dari penyewa toko maupun pengunjung cenderung positif. Meski demikian, pengelola menegaskan tetap memperhatikan aspek privasi. Sensor akan dikalibrasi agar hanya merespons asap rokok, dan tombol reset disiapkan di dekat bilik untuk mengantisipasi aktivasi yang tidak disengaja. Biaya pemasangan teknologi ini tidak diungkap ke publik.
Respons Publik dan Isu Privasi
Meski menuai pujian, teknologi ini juga memunculkan perdebatan soal privasi. Pengacara Lu Weiguo dari Kantor Hukum Guangdong Gehou mengatakan kepada Yangcheng Evening News bahwa kebijakan tersebut tidak melanggar hukum secara langsung. Namun, risiko hukum tetap ada jika sistem gagal berfungsi dan merugikan pengguna.
Di media sosial, reaksi warganet beragam. Banyak yang mendukung penuh kebijakan tersebut. “Akhirnya ada cara efektif menghadapi perokok di toilet umum,” tulis seorang pengguna internet.
Warganet lain bahkan mendorong penerapan teknologi serupa secara lebih luas. “Setiap kali ke toilet umum, saya selalu tersedak asap. Teknologi seperti ini sangat dibutuhkan,” tulis komentar lain.
Tak sedikit pula yang menyebut Shenzhen kembali menunjukkan reputasinya sebagai kota pelopor inovasi. “Shenzhen memang selalu selangkah lebih maju,” tulis seorang pengamat daring. Bahkan ada yang berseloroh agar mal juga memasang sistem pancuran air otomatis yang aktif saat terdeteksi asap rokok di bilik toilet. (***)





