Arsul Sani Bantah Pertemuan Di Nasdem Balas Dendam Kepada Mega

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Tidak ada aksi “balas dendam” dari para ketua umum Koalisi Indonesia Kerja (KIK) kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Pertemuan empat ketua umum partai politik pengusung Jokowi-Maruf Amin, kemarin malam, di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, memang tidak mengundang Megawati.

Bacaan Lainnya

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, mengatakan, pertemuan itu diadakan untuk mengucapkan selamat kepada Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang berulang tahun.

“Itu kan ketemu karena Pak SP (Surya Paloh) ultah (ulang tahun) saja, terus karena tiga ketum mau ucapkan selamat ultah, jamnya diatur dekatan supaya sekalian bisa ketemu,” ucap Arsul Sani dilansir Kantor Berita RMOL, Selasa (23/7).

Arsul membantah aksi “balas dendam” kepada Megawati Soekarnoputri akibat tidak diundangnya mereka saat Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di MRT Jakarta pada Sabtu (13/7).

“Partai-partai KIK mah tetap kompak, kalaupun ada beda suara atau sikap atas satu masalah terus ketemu atau teleponan ya, jadi selesai,” jelasnya.

Arsul juga mengklaim, pertemuan empat ketum KIK di kantor Nasdem tidak membahas khusus isu tertentu.

“Yang dibahas tidak ada yang khusus, soal pimpinan MPR disinggung sedikit, soal perlu tidaknya tambah anggota KIK hanya disinggung bahwa partai-partai akan dengar dulu dari Pak Jokowi,” ucapnya.

Mereka yang bertemu kemarin malam adalah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa.

Saat dikonfirmasi wartawan di lokasi pertemuan tadi malam, Surya Paloh mengatakan mereka berkumpul untuk menjaga suasana kebatinan silaturahmi internal.

Tentang Mega, Surya Paloh mengatakan Mega tidak datang karena pertemuan itu bersifat mendadak. Dia mengetahui PDIP sedang sibuk dalam persiapan kongres di Bali.

‎”Kami akan cari waktu lagi dengan Mbak Mega. Harapan kami punya perspektif dan pikiran yang sama,” tutur Paloh. (Rmol)

Pos terkait