Kumbanews.com – Padamnya aliran listrik yang terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek hingga Jawa Barat dan Jawa Tengah sejak Minggu siang (4/8) bukanlah perkara sepele.
Menurut pandangan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, ada tiga hal yang patut dipertanyakan dalam kasus ini.
“Sesui laporan PLN bahwa matinya lampu di DKI dan sekitarnya karena ‘rusaknya’ beberapa pembangkit menunjukkan bahwa pertama, cadangan siaga tidak cukup,” kata Said Didu dalam akun Twitternya hari ini.
Persoalan lain yang perlu ditelisik dalam pemadaman ‘massal’ ini juga tak bisa lepas dari pemeliharaan. Menurutnya, bisa saja rusaknya beberapa pembangkit lantaran jadwal pemeliharaan tidak present.
“Kemudian sistem interkoneksi Jawa-Bali ada masalah. Ini masalah serius. Semoga bukan karena PLN kesulitan uang,” tandasnya.
Wilayah Ibu Kota padam sejak Minggu siang. Bahkan hingga saat ini, sebagian wilayah Jakarta masih dalam kondisi gelap.
Berdasarkan pemaparan pihak PLN, padamnya aliran listrik terjadi lantaran adanya gangguan sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
Kegagalan transfer energi dari timur ke barat ini menyebabkan gangguan di seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa. Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jabodetabek padam. (Rm)