Kumbanews.com – Fenomena kejahatan seksual terhadap anak semakin mencemaskan. Para orang tua dituntut untuk mampu mengenal dengan cepat ciri anak yang menjadi korban kekerasan seksual.
Dijelaskan pakar psikologi yang juga Direktur Rumah Konseling, Muhammad Iqbal, bahwa anak yang menjadi korban kekerasan seksual pada umumnya selalu murung, menarik diri, enggan berbicara dan kesehatannya terganggu yang dapat dilihat secara fisik.
“Ini memang orang tua harus sensitif melihat ciri-ciri tersebut. Misalnya, anak jadi tertutup dan enggan bersosialisasi,” kata Iqbal usai diskusi di D’Consulate Resto, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8).
Ciri lain, sambung Iqbal, bisa dilihat ketika anak buang air kecil maupun air besar. Biasanya, anak yang pernah menjadi korban kekerasan seksual akan mengalami gangguan ketika proses buang air kecil atau besar.
Di sisi lain, Iqbal juga jelaskan bahwa salah satu penyebab anak bisa menjadi korban kekerasan seksual adalah orang tua sendiri yang kurang peduli karena kesibukan sehari-hari.
“Terlalu sibuk kemudian membebaskan, bukan over protektif,” jelas Iqbal.
Soal berapa lama waktu dibutuhkan anak korban kejahatan seksual untuk kembali pulih, Iqbal tak bisa memastikan. Itu tergantung dari kedalaman masalahnya. Jika anak hanya dicabuli, kata Iqbal, pengembalian kondisi psikologisnya biasa lebih cepat.
Berbeda jika ada luka fisik seperti pendarahan di bagian vital yang membuat anak semakin takut karena stigma orang tua.
“Padahal, sang anak sendiri belum tahu apa yang terjadi pada dirinya, misalnya,” jelas Iqbal. (*)