Sempat Memanas, Akhirnya Anshor dan FPI Berdamai, Tagar #JogoSuroboyo Dideklarasikan

  • Whatsapp

Kumbanews.com –  Hubungan Anshor dan FPI sempat memanas akibat adanya perang kata-kata saat deklarasi #2019GantiPresiden, Minggu (26/8). Namun, kedua belah pihak akhirnya dipertemukan dan dimediasi oleh Polrestabes Surabaya, Rabu 29 Agustus 2018. Hasilnya adalah tagar baru yang sepakat digalakkan oleh keduanya yaitu #jogosuroboyo.

Persoalan ini terjadi akibat adanya ujaran “Banser idiot” dari seorang pria yang diketahui memakai seragam FPI dalam vlog Ahmad Dhani. Melihat hal tersebut, salah satu anggota Banser NU bernama Farid membalasnya dengan umpatan.

Bacaan Lainnya

1. Mediasi berjalan selama dua jam

Mediasi di Mapolrestabes Surabaya ini dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Tak hanya melibatkan pihak Anshor dan FPI, terlihat Wali kota Surabaya Tri Rismaharini juga datang ke mediasi yang berlangsung tertutup ini. Tidak ada statement yang dikeluarkan hingga mediasi berakhir sekitar pukul 12.50 WIB.

2. Kedua belah pihak sepakat berdamai

Setelah proses mediasi selesai, konferensi pers pun digelar dengan dipimpin oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan. Rudi menyatakan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan untuk berdamai. “Dari Anshor dan FPI sudah berbincang-bincang dan berunding dan kita sudah putuskan bahwa tidak ada persoalan lagi di antara kita semua. Yang melakukan kesalahan dan kehilafan sudah secara ikhlas meminta maaf mengakui apa yang telah diperbuat dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ujar Rudi.

3. Deklarasi tagar #jogosuroboyo

Di akhir penyampaiannya, Rudi memperkenalkan kampanye baru yang telah tercetak di kaus hitam yaitu #jogosuroboyo. Melalui tagar ini, ia berharap publik dapat berdamai dan menyudahi konflik-konflik dari tagar yang sebelumnya. “Alhamdulillah Ini suatu kesepakatan dijadikan modal untuk Kota Surabaya. Kami semua ini bagian dari kota Surabaya mencintai perdamaian kami sepakat untuk Joko Suroboyo bahwa setiap persoalan di setiap Kota Surabaya kita selesaikan secara musyawarah dengan kepala dingin dan hasilnya kita menciptakan Kota Surabaya yang aman dan damai,” harapnya.

Pos terkait