Kumbanews.com – Beberapa hari ini masyarakat disuguhkan pemberitaan perihal kerusuhan yang terjadi di Tanah Air. Dalam kerusuhan tersebut tak sedikit warga yang menjadi korban.
Banyak kalangan menilai, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto gagal dalam menjaga stabilitas keamanan di Indonesia lantaran banyaknya protes massa hingga berujung pada kericuhan serta tak sedikit menelan korban baik materil dan immateril.
Analis politik dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menyayangkan insiden penyampaian aspirasi di sejumlah wilayah yang menelan korban. Dia menyarankan Jokowi untuk segera memberhentikan Menko Polhukam dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dari jabatannya.
“Dengan adanya peserta aksi yang meninggal dunia, bahkan tidak sedikit yang terluka, Presiden memiliki cukup alasan untuk memberhentikan Menko Polhukam dan juga Kapolri. Baik secara terhormat maupun tidak, karena ini soal tanggungjawab yang gagal dijalankan,” ungkap Dedi, Minggu (29/9).
Kericuhan yang terjadi saat ini, mencoreng nama baik negara. Indonesia yang dikenal ramah dan santun mendadak ditakuti oleh sejumlah negara tetangga.
Dedi menilai aparat keamanan gagal dalam menjalankan amanah menjadi pengayom dan pelindung masyarakat.
“Kabar duka ini jelas penanda gagalnya aparat kepolisian sebagai pengayom sipil, harus ada tindakan hukum secara tegas agar kepercayaan publik terhadap polisi kembali terbangun,” jelasnya.
Menurutnya, tindakan represif dari aparat keamanan dalam menghadapi puluhan ribu massa yang demonstrasi dianggap sebagai sikap tidak profesional.
“Upaya represif jelas bukan ide yang baik, Kapolri harus menegakkan sikap profesionalisme kepolisian dalam menghadapi aksi mahasiswa. Bagaimanapun mereka adalah warga negara yang sedang menjalankan hak konstitusional,” tandasnya. [rm]