Kumbanews.com – Nahdlatul Ulama mengimbau masyarakat, terutama umat Islam, tidak terprovokasi temuan permainan atau gim yang menampilkan sosok rekaan maupun kata-kata hinaan terhadap Nabi Muhammad. NU mengapresiasi langkah cepat Polri yang segera menangkap pembuat gim itu.
Seyogianya, menurut Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar NU Robikin Emhas, masyarakat memercayakan pengusutan kasus itu kepada polisi dan jangan bertindak melanggar hukum.
“Masyarakat jangan ada yang terpancing. Kita tunggu polisi mengungkap apa latar belakang, motif, dan tujuan pembuatan game online itu, termasuk kemungkinan adanya pihak tertentu di balik layar. Jangan ada kegaduhan. Khawatir justru kegaduhan itu yang diharapkan,” kata Robikin kepada wartawan, Selasa, 12 November 2019.
Para ulama, katanya, telah mengambil ijma’ sukuti tentang larangan melukis nabi atau rasul agar tidak terjadi penyalahgunaan agama untuk maksud dan tujuan yang bertentangan dengan tujuan agama. Selain itu, agar kemurnian ajaran Islam tetap terjaga.
“Visualisasi dalam bentuk lukisan, patung, rekaan foto, animasi, karikatur atau media lain apa pun mengenai sosok Nabi, tidak akan sanggup memotret sosok Nabi Muhammad. Bahkan dengan teknologi terkini yang paling canggih sekalipun,” ujarnya.
Robikin berharap umat Islam mampu menghindari mempersepsi sosok Nabi dengan persepsi yang keliru. Caranya dengan tidak memvisualisasi sosok Nabi dalam bentuk dan melalui media apa pun.
“Mari kita ekspresikan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad dengan melaksanakan seluruh ajaran Islam dengan baik dan benar, baik dari aspek teologis, spiritual maupun humanistiknya, baik dari aspek akidah, syariat maupun akhlak (tasawuf),” ujarnya. [vn]