Kumbanews.com – Jika selama ini aksi menggerebek tempat hiburan selalu diidentikan dengan aksi ormas Front Pembela Islam (FPI), namun di Demak aksi seperti ini ternyata dilakukan juga oleh massa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU).
Saat menggerebek tempat hiburan karaoke di Kabupaten Demak, massa mengeluarkan peralatan sound system dan sejumlah botol minuman keras (miras) dari tempat hiburan tersebut. “Ini tadi aksi spontanitas dari sebagian anggota. Kita hari ini ada agenda istigasah di Masjid (Agung Demak), bersama elemen-elemen NU,” kata Kasat Korcab Banser Kabupaten Demak, Teguh Ali Irfan, seperti dilansir Okezone, Minggu (24/11/2019).
Menurutnya, massa yang bergerak menuju lokasi hiburan karaoke datang tidak bersamaan dengan jamaah istigasah. “Jadi yang ikut istigasah itu kan tidak datang bersamaan. Ada yang langsung datang ke lokasi acara, dan sebagian lainnya ini yang datang ke tempat karaoke. Dan itu spontanitas,” paparnya.
Ditambahkannya, aksi massa tersebut dipicu oleh tindakan provokatif dari pemilik tempat hiburan karaoke. Selain itu, tempat-tempat hiburan karaoke juga dinilai menjadi ajang prostitusi terselubung dan menjual minuman keras.
“Banser itu disebut tak bernyali (terhadap pemilik usaha karaoke), karena telah menerima sesuatu. Padahal kita sama sekali enggak menerima apapun. Itulah yang membuat teman-teman merasa terpancing (melakukan razia),” katanya.
Aksi massa itu tampak mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Namun, Kapolres Demak AKBP Arief Bahtiar enggan berkomentar mengenai aksi massa Banser. “Nanti aja ya di Polres, jangan lewat telepon,” katanya ketika dikonfirmasi. []