Kumbanews.com – Lusinan anggota keluarga kerajaan Saudi dilaporkan terinfeksi virus corona. Sebuah laporan menyebutkan sebanyak 150 orang.
Pangeran Saudi, Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud, salah satunya. Dia gubernur Riyadh yang berusia 70-an tahun.
The New York Times yang mengutip rumah sakit, dokter di negara itu dan sumber-sumber lain menyebut, Pangeran Faisal kini menjalani perawatan intensif.
Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) telah mengasingkan diri untuk menghindari wabah.
Dokter di rumah sakit elite yang merawat keluarga kerajaan sedang mempersiapkan 500 tempat tidur lagi untuk mengantisipasi pasien tambahan.
“Arahan harus siap untuk VIP dari seluruh negeri,” tulis petinggi rumah sakit yang dikirim secara elektronik pada hari Selasa ke dokter senior dan kemudian diperoleh oleh Times.
“Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan tetapi waspada,” kata pesan itu.
Dia menginstruksikan semua pasien kronis untuk dipindahkan secepatnya. Hanya kasus darurat yang akan diterima.
Dikutip dari Al Jazeera, sebagian besar anggota dari cabang bawah keluarga kerajaan telah terinfeksi. Sebagian besar kasus di negara ini adalah di kamp-kamp kerja paksa dan daerah kumuh di sekitar Makkah dan Madinah.
Sementara Raja Salman yang kini berusia 84 tahun dilaporkan telah mengasingkan diri di sebuah pulau di dekat Jeddah. Sementara putra mahkota Mohammed bin Salman telah pindah ke lokasi terpencil di pantai Laut Merah.
Seorang menteri kesehatan Saudi pada hari Selasa memperingatkan, wabah di negara itu mungkin baru awal.
“Dalam beberapa pekan ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000,” kata Tawfiq al-Rabiah, menurut kantor resmi Saudi Press Agency.
Keluarga kerajaan Saudi diperkirakan memiliki sekitar 15.000 orang. Banyak yang bepergian secara rutin ke Eropa. Beberapa orang diyakini telah terinfeksi virus itu di luar negeri dan membawanya kembali ke Arab Saudi.
Kerajaan berpenduduk sekitar 33 juta orang telah melaporkan 2.932 kasus dengan 41 kematian.
Arab Saudi telah menghentikan layanan umrah sepanjang tahun ini yang dimulai awal Maret 2020.
Perjalanan masuk dan keluar dari negara itu, serta antar provinsi, sejak itu sebagian besar telah dibatasi. Empat provinsi dan lima kota besar telah diisolasi 24 jam.
Pihak berwenang belum mengumumkan apakah tetap menyelenggarakan haji tahun ini. Setiap tahun, sekitar 2,5 juta orang melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. []