Kumbanews.com -Rencana kebijakan new normal dengan standar kesehatan dunia, seperti menggunakan masker, physichal distancing, dan kewajiban mencuci tangan harus juga memperhatikan lembaga pendidikan Islam seperti pesantren.
Sebab menurut Sekretaris Fraksi PPP, Achmad Baidowi, pesantren menjadi salah satu sektor yang terdampak bila kebijakan tersebut benar-benar diterapkan.
“Jika kebijakan tersebut dijalankan untuk semua bidang kehidupan masyarakat, maka pondok pesantren juga akan terkena kebijakan tersebut. Sebab, pertengan bulan syawal, sebanyak 28.194 pesantren dengan jumlah santri 4.290.626 orang akan memulai aktivitas pendidikan,” papar Achmad Baidowi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/5).
Standar new normal harus benar-benar dijamin berjalan di lingkungan pesantren. Sebab tak dipungkiri, infrastruktur maupun tenaga medis di pesantren masih sangat kurang.
Karena itu, F-PPP juga mengusulkan pemerintah mencarikan skema lain di luar new normal. Misalnya memfasilitasi materi pendidikan diniyah secara virtual bagi para santri yang disiarkan oleh LPP TVRI maupun LPP RRI serta bekerja sama dengan vendor telekomunikasi serta menggandeng BANK BUMN Syariah (yang selama ini sebagai tempat setoran dana haji) untuk membantu pembelajaran di pesantren,” urainya.
“Termasuk juga santri yang mengikuti pendidikan sekolah dan madrasah menyesuaikan dengan kebijakan Kemendikbud dan Kemenag,” tutupnya.(rm)