Kumbanews.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jember melaporkan sebuah akun Facebook karena dinilai telah menyebarkan fitnah dan ujaran kebencian. Pemilik akun tersebut mem-posting narasi bahwa wabah Corona menjadi lahan bisnis dokter.
“Kami melaporkan akun FB M Iqbal yang mem-posting fitnah dan ujaran kebencian dengan menuliskan bahwa wabah Corona merupakan lahan bisnis dokter. Bahkan dalam posting-an itu, tulisan dokter diikuti sebutan jenis binatang,” kata Ketua IDI Jember dr Alfi Yudisianto dilansir detikcom, Minggu (7/6/2020).
Dia menjelaskan, posting-an itu dibagikan melalui grup Facebook iwj (informasi warga jember). Di posting-an itu, M Iqbal menuliskan pengalamannya membayar biaya ratusan ribu di sebuah rumah sakit untuk menjalani rapid test, agar bisa ke Bali untuk bekerja. Dari situlah kemudian dia menarik kesimpulan bahwa wabah Corona telah dijadikan ajang bisnis oleh dokter dan pemerintah.
“Kami selaku dokter yang berjuang dalam rangka menangani pasien Corona merasa difitnah. Apalagi ada sebutan jenis binatang. Tentu ini sangat mencederai profesi kami,” kata Alfi.
Oleh karena itu, atas nama IDI Jember, Alfi kemudian melaporkan akun tersebut ke polisi. Laporan dilakukan pada hari Jumat (5/6) malam.
“Setelah siangnya saya mendapat laporan adanya posting-an itu, malam harinya kita laporkan ke Polres Jember,” ujarnnya.
Laporan Alfi diterima Polres Jember dengan nomor pengaduan LM/260/VI/2020/Polres.Jember/Reskrim tertanggal 5 Juni 2020. Alfi melaporkan pemilik akun M Iqbal telah melanggar UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Kami berharap pelakunya bisa segera ditangkap dan diproses hukum. Sebab di Jember ini sudah kejadian kedua. Sebelumnya juga sama dan dilaporkan juga ke polisi. Tapi yang melaporkan teman-teman PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Jember,” pungkasnya.
Berikut posting-an akun M Iqbal yang membuat IDI geram. “Kenapa sekarang covid19 di jasikan bisnis sama dokter2 an**ng itu lur. Kemarin aq hbis buwat tes rapid di RS bina sehat hbis 650 lur. Pdahal bagi sya uang segitu sdah sngat besar lur. Klo gak krena pengen merantau gak bakalan sya buat tes2 gituan… Biat tes rapid 650 ongkos travel ke bali 350…. Belum kerja aja udah hbis 1 juta lur…. Berarti selama 10 hari kerja kita ka,ajeghen lur. Buat ganti ongkos transport sma tes rapid….. Pemerintah sma dokter sama2 an**ng,” tulisnya seperti dalam screenshot yang beredar.(dt)