Kumbanews.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar kegiatan bedah buku, Senin 5 November 2018, di Hotel Grand Sayang Park Makassar.
Kegiatan bedah buku kali ini agak berbeda dengan sebelumnya. Kali ini buku yang dibedah bukanlah karya seorang profesor atau penulis profesional yang sudah terkenal, tetapi buku yang di bedah kali ini adalah buku karya seorang anak muda yang masih tercatat sebagai mahasiswa di Politeknik Maritim AMI Makassar, Ade Ilhamsyah yang berjudul “Kapal Terakhir Sang Kapten”.
“Kalau biasanya saya hadir dalam bedah buku usia penulisnya tidak lebih dari 40 tahun bahkan 50 dan ada yang 70 tahun. Tapi kali ini saya hadir di acara bedah buku yang ditulis oleh seorang pemuda yang masih belia. Ini yang membuat saya bangga,” kata Moh. Hasan, SH, MH, Plt Kadis DPK Sulsel saat menyampaikan sambutan sebelum membuka kegiatan bedah buku tersebut.
Menurutnya, hari ini terlahir anak bangsa yang menulis buku. “Sebagai motorik di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, saya bangga melihat generasi muda seperti ini,” ujarnya.
“Era digital boleh berjalan, tetapi era menulis tidak bisa mati. Satu torehan kata akan menjadi nilai sejarah bagi bangsa ini,” imbuhnya.
Kegiatan rutinitas bedah buku menurut kadis yang akrab disapa Hasan Sijaya ini, adalah proyek tahunan yang dilaksanakan DPK Sulsel untuk memberi pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa pemerintah ada dan menunjukkan peranya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui bedah buku dan kalau tahun 2018 ini pelaksanaannya hanya 9 kali, maka insya Allah akan kita tingkatkan sampai 25 kali.
Bedah buku ini juga menurut Drs. Muh.Syahrir Razak, M.Ap, selaku ketua panitia pelaksana bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat tehadap penerbitan buku berbasis muatan lokal serta memotivasi dan membangkitkan gairah penulis/ pengarang lokal daerah Sulawesi Selatan.
Ketika tampil sebagai pembicara dalam bedah buku ini, sang penulis Ade Ilhamsyah menuturkan bahwa inspirasinya untuk menulis buku berawal dari kunjungannya ke perpustakaan.
“Di perpustakaan saya melihat banyak buku. Saya lalu berfikir orang bisa menulis buku, kenapa saya tidak. Dari situlah saya mulai termotivasi dan bertekad untuk menulis buku ini,” ujarnya sembari menambahkan, awalnya saya ragu apakah buku ini bisa diterbitkan. Tapi berkat motivasi, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak terutama dari Bachtiar Adnan Kusuma, S.Sos, M.M, yang menjadi editor sekaligus mentor saya dalam menulis buku, akhirnya buku ini dapat diterbitkan.
Bahkan diluar ekspektasinya, buku yang bergandre novel inspiratif ini bakal diangkat ke layar lebar oleh salah satu produser dari Jakarta.
Selain Bachtiar Adnan Kusuma, Sekjen Penulis Profesional Indonesia, dalam acara bedah buku yang dipandu oleh moderator Drs. H. Usman Nukman ini juga hadir seorang penulis muda novelis islami Adi Wijaya, ST juga tampil sebagai pembicara dan banyak memberi sumbang saran untuk pengayaan buku ini.
Acara bedah buku ini juga dihadiri Kepala Bidang Deposit, Pengolahan dan Pengembangan Bahan Pustaka DPK Sulsel Drs. Heri Rusmana, M.M dan Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan Drs. H.A. Ahmad Saransi, M.Si.