Wadirintel Polda Jatim Minta Jenderal Gatot Turun dari Atas Panggung Saat Acara KAMI

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Acara Silaturahim Akbar “Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia” (KAMI) menuai penolakan dari ratusan massa yang mengatasnamakan ‘Surabaya Adalah Kita’.

Bentuk penolakan tersebut nampak dengan gelaran aksi unjuk rasa di depan Gedung Juang 45, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Senin (28/9).

Bacaan Lainnya

Dari info yang ada, acara KAMI yang berlangsung di Jatim ini mengusung tema Mengantisipasi Bangkitnya Komunisme Gaya Baru’. Adapun acara tersebut hadirkan tiga pembicara, Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo, Prof Din Syamsudin dan Prof Rochmat Wahab.

Kapolsek Sawahan Surabaya, AKP Wisnu Setiyawan Kuncoro di lokasi menyampaikan, tidak ada acara KAMI Jatim di Gedung Juang 45, pihak penyelenggara harusnya memperhatikan kelayakan bangunan.

“Lah ini kan kegiatan yang jelas mengumupulkan massa harusnya diperhitungkan bagaimana protokol kesehatannya. Apalagi acara ini juga tidak ada izin,” tegas Wisnu saat dikonfirmasi.

Nampak di depan Gedung Juang 45 tersebut dipadati massa yang bertahan seakan siap memblokade.

Dari informasi yang diterima, pihak penyelenggara dan pembicara belum nampak di lokasi. Gatot Nurmantyo pun masih berada di Jabal Nur, Jalan Jambangan Surabaya.

Namun, selang beberapa waktu kemudian rombongan Gatot Nurmantyo datang dan dirinya sempat berpidato diatas panggung, dan anggota Intel Polda Jatim, meminta Gatot untuk turun.

Melihat hal tersebut, anggota KAMI langsung tarik ulur oleh anggota Intel. Saat itu, mantan Panglima TNI itu masih memberikan ceramah. Namun, Wadirintel Polda Jatim, AKBP Iwan Kurniawan meminta, Gatot untuk segera turun.

Untuk menghormati pihak kepolisian, Gatot meminta acara silaturahmi Akbar yang dihadiri puluhan orang tersebut untuk dihentikan. Gatot pun akhirnya meninggalkan tempat acara. Sedangkan diluar gedung ratusan massa yang menolak KAMI terus berorasi dan meminta acara segera dibubarkan.

Atas pembubaran acara tersebut Gatot Nurmantyo menegaskan sebagai warga negara dirinya tunduk sebagai warga negara dan tunduk pada aturan yang berlaku.

“Jika memang dibubarkan polisi ya kita harus patuh. Acara ini sebenarnya silaturahmi dengan para tokoh,”terangnya.

Di gelaran ini, nampak para pengunjung masih tak mengindahkan protokol kesehatan disaat masa pandemi COVID-19 masih meninggi di Indonesia. (*)

Pos terkait