Kumbanews.com – Pemimpin deklarasi jemaah Jundullah atau Tentara Allah yang videonya viral di media sosial hingga dicari polisi yakni Erwan Sa’ad ternyata memiliki beberapa video lainnya di saluran YouTube miliknya. Sekadar diketahui, Erwan memimpin deklarasi Tentara Allah di Desa Mekarmukti, Kabupaten Bandung Barat.
Pada saluran YouTube dengan nama Erwan Bapak itu ada 50 video yang hampir semuanya membahas soal hijrah dan jihad. Ada pula beberapa video yang membahas soal masalah kenegaraan dan politik.
Di salah satu video yang diunggah enam bulan lalu, menunjukkan Erwan Sa’ad dan jemaahnya tengah berjejer sambil menyuarakan ajakan jihad. Mirisnya, beberapa anak kecil dalam video itu tak mengenakan masker dan memegang senjata tajam jenis golok.
“Siap kita membela nama Allah? Siap. Siap kita berjuang di jalan Allah? Siap. Siap kita membela negara kita? Siap,’ kata Erwan Sa’ad dalam videonya yang berjudul ‘Siap Berjihad di Jalan Alloh Melawan Berbagai Macam Kejahatan’, Rabu (6/1/2021).
Di video lainnya, Erwan masih melakukan hal yang sama. Yakni mengajak jemaahnya untuk kembali menyuarakan soal jihad dan ancaman pada agama islam dari pihak lain.
Menanggapi adanya keterlibatan anak-anak dalam beberapa video yang diunggah Erwan Sa’ad, apalagi sambil memegang senjata tajam, sangat disesalkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bandung Barat.
“Aksi semacam ini bisa menanamkan kebencian dan rasa permusuhan pada anak-anak. Ditakutkan, anak-anak tidak percaya pada hukum karena sejak kecil sudah diajak pegang senjata tajam dan berjihad,” ujar Ketua KPAI Bandung Barat Dian Dermawan saat dihubungi, Rabu (6/1).
Menurutnya, pemimpin jemaah tersebut harus penjelasan apa dasarnya mengajak anak-anak yang masih di bawah umur mendeklarasikan hal semacam itu. “Kami hanya menyayangkan adanya pelibatan anak-anak saja dalam kegiatan tersebut. Mengapa anak-anak diajak deklarasi, maksudnya apa? Apalagi kalau sampai memegang senjata,” ujar Dian.
Hingga saat ini, pihak kepolisian dan perangkat desa masih mencari keberadaan Erwan Sa’ad yang menghilang usai deklarasi.
“Kita terus upayakan komunikasi termasuk lewat orang-orang terdekat Pak Erwan. Tapi sampai saat ini keberadaannya masih belum diketahui,” kata Kepala Desa Mekarmukti Andriawan Burhanudin.(dt)