Kumbanews.com – Presiden RI Joko Widodo menekankan Indonesia memiliki posisi strategis dalam presidensi atau keketuaan G20 yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan nasional.
Presiden menyampaikan pada Jumat lalu dirinya baru saja tiba dari perjalanan selama sepekan menghadiri KTT G20 di Roma, kemudian menghadiri KTT perubahan iklim COP26 di Glasgow, dan bertandang ke UEA untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara sahabat.
Kepala Negara mengungkapkan di pertemuan-pertemuan itu ada yang berbeda dibandingkan dengan KTT-KTT sebelumnya.
“Banyak sekali permintaan bilateral, banyak sekali permintaan pertemuan bilateral dari negara-negara lain, negara-negara yang hadir saat itu,” ujarnya, Kamis (11/11/2021).
Selain itu menurut Presiden, banyak sekali pemimpin negara besar seperti Presiden AS Joe Biden hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron yang secara mendadak menghampiri dirinya di ajang-ajang tersebut.
“Dan itu adalah negara-negara gede, negara-negara besar. Kepala negara yang datang. Ini ada apa? Perbedaan itu yang saya rasakan,” kata Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan sebuah kehormatan Indonesia untuk menjadi presidensi atau keketuaan G20. Dia mengatakan penyelenggaraan KTT G20 di bawah presidensi Indonesia akan dilakukan di Pulau Bali, dan juga di kota-kota lain selain Bali.
“Karena selama satu tahun sejak 1 Desember nanti sampai pada awal November 2022, kita akan menyelenggarakan kurang lebih 150-an pertemuan-pertemuan baik urusan keuangan, urusan iklim, urusan digital ekonomi yang semuanya diselenggarakan di Indonesia,” jelasnya.
Presiden menekankan Indonesia sebagai negara besar dengan sejarah besar, ingin betul-betul memanfaatkan momentum keketuaan G20 untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan dunia dalam rangka apapun.
Source: era