Kumbanews.com – Akun twitter @elisa_jkt mengungkapkan kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan Gereja Katolik Indonesia.
Dalam cuitannya, ia mensinyalir otoritas gereja berusaha menutupi kasus-kasus tersebut sehingga lenyap dari sorotan publik.
“Institusi kuat dan sentralistik spt Gereja Katolik, mungkin lebih mudah menutupi kasus kekerasan seksual yg tjd di lingkungan & otoritanya.
Sejak 2019-20, ada bbrp upaya angkat kasus2 di Jabodetabek ke publik, namun “hilang” seiring waktu.
Ini arsipnya: https://namabaikgereja.id”, tulisnya pada Senin (13/12/2021), dikutip gelora.co.
“Boro2 ditangkap, diadili, bahkan viralpun kagak.
Sampai ke wa group ortu dan temen2 yg sama2 Katolik pun ndak. Tanya ke teman yg anaknya sama2 sekolah di salah satu tempat kejadian pun cenderung menghindar. Suami yg “aktipis” gereja aja bisa gak tahu, sampai saya ksh tahu.”, lanjut Elisa.
Dengan adanya kejadian tersebut, Elisa mempertimbangkan untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya ke SMP/SMA Katolik.
Dia juga mengajak agar pihak-pihak yang pernah menjadi korban kekerasan seksual di Gereja Katolik untuk berani berbicara.
“Ku juga gak tahu gimana caranya agar korban2 kekerasan seksual di lingkungan sentralistik-penuh aroma kuasa, bisa akhirnya punya keberanian untuk bicara.
Atau minimal lebih baik bicara pencegahan juga? Monitoring? Dari level Mendikbud (utk sekolah).”
Elisa lalu mendesak penegak hukum untuk lebih serius mengusut kasus-kasus kekeresan seksual di Gereja Katolik.
“Bagi yang ingin bareng2 agar Gereja Katolik dan Kepolisian (ataupun instansi lain yg relevan) SERIUS untuk menangani dan mengusut kekerasan seksual, ini ada petisinya: Usut Kejahatan Seksual di Gereja Katolik Indonesia”
Institusi kuat dan sentralistik spt Gereja Katolik, mungkin lebih mudah menutupi kasus kekerasan seksual yg tjd di lingkungan & otoritanya.
Sejak 2019-20, ada bbrp upaya angkat kasus2 di Jabodetabek ke publik, namun “hilang” seiring waktu.
Ini arsipnya: https://t.co/XH8csF0P0J— Elisa (@elisa_jkt) December 13, 2021
Source: Gelora.co