Petani Diterkam Buaya di Bagian Kepala, Teman ‘Santuy’ Ngonten: Buaya Makan Om Saya

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Detik-detik seorang petani yang diterkam buaya menjadi viral di media sosial. Kejadian ini terekam kamera karena petani dan temannya sedang membuat konten di pinggir kanal KM 5 Desa Bebatu, Kalimantan Utara, Rabu (6/2/2022).

Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @/fakta.indo. Akun ini mengungkap sang petani yang menjadi korban tersebut bernama Luther (40). Hingga kini, tubuh Luther masih belum ditemukan.

Bacaan Lainnya

Dalam video, sang teman sedang membuat konten mengenai area berbahaya tersebut. Ia menunjukkan papan peringatan untuk tidak mendekati area itu karena berbahaya ada buaya.

“Perhatian! Dilarang beraktivitas di arena ini. Berbahaya! Ada buaya!” tulis peringatan tersebut seperti dikutip Suara.com, Minggu (20/2/2022).

Meski berbahaya, petani dan temannya itu tetap membuat konten di area tersebut. Temannya bahkan memperkenalkan area itu sebagai “tempat orang dimakan buaya” dan bercanda menyebut sang petani sebagai buaya.

“Bro, lagi ada di lokasi orang dimakan buaya. Ini buayanya,” kata sang teman.

Teman ini juga merekam petani yang tertawa-tawa di pinggir kanal. Tiba-tiba, seekor buaya menyeret petani tersebut yang mau menceburkan diri ke air.

Sang petani sontak langsung berteriak “Uy” saat diterkam buaya. Ia kemudian langsung hilang di perairan. Sontak, pemandangan itu membuat temannya menjadi kaget.

Rekaman yang sedang menyala pun langsung terguncang tak beraturan. Walau begitu, sang teman juga tetap melanjutkan rekamannya dan membuat konten ke arah perairan.

“Astaga. Om, om, astaga. Buaya dia sudah makan om saya. Astaga ya Tuhan,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Sesayap Hilir, Iptu Jaimin memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian naas tersebut. Ia mengatakan Luther saat itu melintasi jalan sepanjang kanal mengendarai mobil bak terbuka bermuatan 10 balok kayu ulin.

Luther berangkat bersama dua orang keneknya, Martinus De Pores Ison (22) dan Labo Saputra (21). Setelah membongkar muatan, Luther berniat istirahat dan mengambil daun nipah untuk membersihkan diri di kanal.

“Dia selesai membongkar muatan, lalu istirahat dan mengambil daun nipah, lalu membersihkan diri di pinggir kanal,” terang Iptu Jaimin.

“Korban sudah melihat ada plang larangan mendekati kanal karena ada buaya, tapi dia bilang saat itu sedang tidak ada buaya,” lanjutnya.

Menurutnya, Luther sudah mengetahui adanya larangan untuk mendekati kanal karena ada buaya. Namun, ia tetap turun ke kanal karena merasa yakin tidak ada buaya.

Naas, seekor buaya langsung menerkamnya dalam hitungan detik begitu turun ke kanal. Ia dilaporkan diterkam di bagian kepala dan dibawa ke perairan.

“Korban diterkam buaya pada bagian kepala dan dibawa ke kedalaman kanal. Dia sempat berteriak ‘Uy’ sebelum akhirnya tenggelam,” lanjutnya.

Hingga kini, tubuh Luther yang diterkam buaya masih belum ditemukan. Hal ini terlihat dari video proses pencarian tubuh Luther yang masih dilakukan di hari keempat.

Basarnas, kepolisian hingga masyarakat terus melakukan penyisiran untuk mencari jejak atau keberadaan pria maupun buaya tersebut.

Sontak, kasus petani yang diterkam buaya itu langsung mendapatkan atensi warganet. Mereka menyerbu kolom komentar dengan beragam pendapat.

“Sudah ada tanda larang padahal,” tegur warganet.

“Kameramen selalu selamat,” celutuk warganet.

“Itu kan ada plang, larangan mendekat atau aktivitas di sana. Mengapa masih dilanggar? Dimakankan,” komentar warganet.

“Mungkin mau bikin video detik-detik diseret buaya. Hati-hati setiap perkataan adalah doa,” pesan warganet.

“‘Buaya makan om saya’, santai banget masih ngonten,” tambah yang lain.

“Kontennya bagus mas, totalitas,” sindir warganet.

 

 

 

 

 

Source: suara

Pos terkait