Kumbanews.com – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Jenetaesa Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros. Sabtu, (2/07/2022).
Dengan mengangkat tema
pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ini diharapkan masyarakat desa Jenetaesa mampu mengelola keuangan untuk peningkatan kapasitas usaha.
Seperti kita ketahui tak jarang UMKM mengeluh bahwa akses modal itu terbatas. Padahal, bisa jadi bukan aksesnya yang terbatas tapi, mungkin bisnisnya yang belum siap sehingga pemohon modal tidak disetujui.
Hal itu disampaikan oleh salah satu narasumber, Ela Elliyana. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa yang harus dipersiapkan diantaranya, menghitung kebutuhan modal berdasarkan rencana usaha, mengenal ragam akses modal, menghitung aset dan nilai perusahaan untuk negosiasi, mendiskusikan detail perjanjian dengan calon investor dan mengevaluasi biaya modal.
Sementara untuk meningkatkan UMKM pemanfaatan media sosial (medsos) sebagai alat alternatif untuk peningkatan kesejahteraan perempuan di desa Jenetaesa. Hal itu dikatakan Irma Halimah Bachtiar.
Menurutnya, perkembangan teknologi saat ini yang begitu canggih memberikan banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Munculnya media sosial tentu memberikan dampak yg besar dalam kehidupan setiap orang. Tidak hanya di kalangan anak muda, bahkan orang tua pun juga kecanduan dalam penggunaan media sosial (medsos) maka dari itu harus mampu dijadikan alternatif sebagai upaya peningkatan kesejahteraan perempuan yang ada di desa Jenetaesa.
Selanjutnya optimalisasi potensi dalam meningkatkan income melalui industri pariwisata. Contohnya di kecamatan Simbang, kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
DR. Syurwana Farwita menjelaskan bahwa wisata menjadi vanue bagi industri kreatif berskala IKM, mulai dari proses produksi, distribusi sekaligus pemasaran di daerah wisata.
“Kecamatan Simbang ini kan banyak destinasi wisata, ada Bantimurung, Rammang-rammang, Lelang-leang. Ini semua sudah terintegrasi dengan dinas pariwisata. Ayo kembangkan pendapatan desa dengan terus berupaya memaksimalkan wisata yang ada, integrasikan dengan pelaku usaha lokal dengan memberi ruang yang sebesar besarnya. Biar rakyat sejahtera, PAD juga meningkat.” Ujar DR Syurwana Farwita.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh narasumber diatas Safrin juga mengungkapkan bahwa, rendahnya penguasaan teknologi menjadi isu mengemuka saat ini bagi banyak pelaku usaha. Pelaku usaha dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan konsumen. Interaksi dengan konsumen saat ini banyak melalui penggunaan media sosial. Konsumen dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas melalui cyber space dengan menggunakan komputer, hp dan internet.
“Siapa yang minder dengan IT maka usaha yang kita geluti tidak bisa berkembang. Terburuknya adalah usaha kita akan dihantui dengan tamu kebangkrutan” ucap Safrin saat mempresentasikan pemberdayaan lokal berbasis IT.
Sementara Supiati Ketua Prodi Management Akuntansi UIT Makassar, dalam sambutannya menyampaikan
bahwa tugas dari Dosen itu bukan saja bergelut dalam dunia teori, dan buku-buku saja. Akan tetapi, dosen memiliki kewajiban untuk berinteraksi dengan masyarakat melalui program PKM.
“Dengan program PKM ini kami mengharapkan masyarakat pelaku usaha bisa memahami bagaimana caranya mengkombain teori dengan aplikasi berdasarkan pengalaman.” Ucapnya.
Lanjut, Supiati juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada camat Simbang dan kepala desa Jenetaesa yang memberikan dukungan untuk sharing pengetahuan dan pengalaman dengan warganya. Serta memediasi dengan Pemda kabupaten Maros.
“Semoga kegiatan ini bukanlah awal dan akhir dari segalanya. Semoga nantinya bisa berkelanjutan.” Tutup Supiati.