Kualitas Kacang Hijau Standar SNI – Kacang hijau ialah salah satu tumbuhan pangan jadi kebutuhan warga Indonesia. Kacang hijau sendiri ialah tumbuhan pendek yang bercabang tegak.
Tumbuhan ini telah diketahui luas serta sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Banyak kelebihan yang dipunyai tumbuhan ini. Antara lain sanggup bertahan hidup di masa kering ataupun kemarau.
Setelah itu kacang hijau mempunyai lebih sedikit hama penyerang, sehingga dapat dikatakan bila tumbuhan ini lumayan tahan dari hama pengganggu.
Sayangnya, penciptaan kacang hijau di Indonesia masih terbilang rendah. Pada tingkatan petani, cuma dapat menciptakan 0, 6 ton per hektar saja.
Itu diakibatkan petani masih memakai sistem budidaya tradisional. Mayoritas petani belum mengaplikasikan sistem teknologi budidaya.
Kacang hijau Indonesia sendiri merupakan kacang hijau kecil dari anak daratan India. Kacang hijau terbaik yang ditemui di pasaran ialah yang bercorak terang, mempunyai kulit halus, wujudnya lonjong, serta tidak mempunyai bercak- bercak.
Dalam memilah kacang hijau yang terbaik, pasti yang mempunyai warna tidak berubah- ubah, relatif terang, serta kulit tidak rusak.

Standar Kualitas Kacang Hijau Bersumber pada SNI
Buat mengenali lebih perinci terpaut dengan standar kualitas kacang hijau, Tubuh Standarisasi Nasional Indonesia( BSNI) sudah menetapkan kriteria kualitas kacang hijau.
Ada 3 kelas kualitas kacang hijau tiap- tiap:
- Mutu( Grade) I
- Mutu( Grade) II
- Mutu( Grade) III
Buat ketentuan umum kualitas kacang hijau sendiri antara lain:
- Bebas hama penyakit,
- Bebas bau busuk, asam, apek serta bau yang lain,
- Bebas dari bahan kimia semacam insektisida serta fuungisida, dan
- Memiliki temperatur wajar.
Tidak hanya ketentuan umum, dalam penentuan kualitas kacang hijau bersumber pada grade hingga diadakan ketentuan spesialnya ialah:
a) Kualitas( Grade) I
- Kadar Air: Max 13%
- Butir Rusak: Max 1%
- Butir Belah: Max 1%
- Butir Keriput: Max 2%
- Kotoran: Max 0%
- Lolos Ayakan: Max 1%
b) Kualitas( Grade) II
- Kadar Air: Max 14%
- Butir Rusak: Max 3%
- Butir Belah: Max 2%
- Butir Keriput: Max 4%
- Kotoran: Max 1%
- Lolos Ayakan: Max 3%
c) Kualitas( Grade) III
- Kadar Air: Max 14%
- Butir Rusak: Max 5%
- Butir Belah: Max 3%
- Butir Keriput: Max 6%
- Kotoran: Max 2%
- Lolos Ayakan: Max 5%
Sebutan dalam penetapan grade sendiri pula ditafsirkan BSNI semacam:
- Kadar air kacang hijau ialah jumlah isi air dalam biji kacang hijau yang dinyatakan dalam pesentase dari berat basah.
- Butir rusak ialah biji kacang hijau yang berlubang akibat dari serbuan hama, rusak akibat mekanis, biologis, fisis, serta enzimatis, semacam berkecambah, busuk, bau yang tidak disukai serta hadapi pergantian warna serta wujud.
- Butir belah artinya biji kacang hijau yang bukan butir rusak, namun kulit bijinya rusak, serta keping- keping bijinya terlepas ataupun tergeser.
- Butir keriput merupakan biji kacang hijau yang wujudnya berganti semacam biji yang tidak sempurna pertumbuhannya.
- Korotan pada biji kacang hijau semacam ialah barang asing semacam kerikil, pasir, tanah, potongan sisa batang daun, kulit polong, biji- bijian lain yang bukan kacang hijau.
- Hama serta penyakit artinya terdapatnya isyarat hama semacam kutu, ulat, telur kepompong pada biji kacang hijau.
Dari penjelasan di atas, buat memperoleh biji kacang hijau terbaik dikala ini telah terbuat perlengkapan sortir yang memisahkan mutu biji kacang hijau bersumber pada grade. Perlengkapan ini diketahui dengan Mesin Color Sorter Ogawa generasi kelima dengan akurasi menggapai 99 persen. Perlengkapan ini dapat didapatkan dengan menghubungi PT Panca Prima Wijaya. (*/dirman)