Kumbanews.com – Pasca kematian Achmad PDAM Maros dan juga merupakan kader Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK PPP) yang dinilai tidak wajar, akhirnya GPK PPP Pusat bersama dengan GPK Sulsel mendatangi polsek Tanralili,( 28/02/2023).
Kedatangan Ketua DPP PPP Bidang Pemuda & Mahasiswa/Sekjen PP GPK M. Thobahul Aftoni yang biasa disapa Bang Toni kepada media mengatakan, pertama dirinya dan DPP PPP turut berbela sungkawa sebesar besarnya atas musibah yang terjadi kepada Rachmad yang merupakan kader dari PPP.
Dirinya memberikan pendampingan Hukum yang diamanahkan ketua umum PPP untuk memberikan perhatian khusus agar proses pengungkapan kasus kematian Rachmad dapat berjalan dengan baik dan benar-benar dituntaskan secara adil karena menyangkut nyawa seseorang.
” Kami berharap agar proses hukum dapat berjalan profesional, adil, transparan dan tidak menimbulkan kecurigaan apapun terhadap kematian kader kami Rachmad, “ucap M. Thobahul Aftoni.
Sementara itu Muallim Bahar kuasa hukum DPP PPP sekaligus kuasa hukum keluarga korban Rachmad, berharap agar aparat kepolisian khususnya penyidik polsek Tanralili yang menangani persoalan ini dapat bekerja profesional dan GPK PPP akan mengawal proses hukum yang sementara masih berjalan di polsek Tanralili.
” Kita mengawal hasil Outopsi, hasil forensik dan kita berharap agar segera keluar hasilnya, sehingga fakta kasus kematian Rachmad bisa keluar terang benderang, dan keluarga korban juga bisa tenang. Jadi, kita mempercayakan pihak kepolisian khususnya polsek Tanralili yang masih bekerja mengungkap kasus kematian Rachmad dan ini masih proses penyelidikan”, ucap Muallim Bahar.
Muallim Bahar juga berharap tidak ada lagi framing atau narasi di publik bahwa korban ini meninggal bunuh diri karena, belum ada putusan hasil dari pihak kepolisian terkait kematian Rachmad.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Tanralili Iptu Mursalim, yang langsung menangangi proses kematian Rachmad mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan dalam hal proses penyelidikan yakni mengumpulkan barang bukti, introgasi kepada saksi-saksi yang menemukan korban.
Soal pertama kali hilangnya Korban, Mursalim menjelaskan pada hari Senin aparat kepolisian polsek Tanralili bersama keluarga korban melakukan pencarian namun, pada hari selasa tanggal 21, pada jam 6:00 korban di temukan di dusun Dulang, kelurahan Boung, kecamatan Tanralili.
Korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi di perkebunan masyarakat belakang PDAM, dan di bagian tubuh korban ditemukan luka pada leher, di tangan dan ada goresan di perut.
Pasca penemuan korban, aparat kepolisian polsek Tanralili langsung bergerak dan melakukan serangkaian penyelidikan dengan memeriksa para saksi, mulai dari yang menemukan pertama kali korban hingga keluarga korban.
“Jadi kami periksa yaitu rekan kerja korban 2 orang, koordinator dan istri korban. Jadi, yang kami periksa sudah 5 orang, dan untuk saat ini perkembangannya kami masih mengambil keterangan dari keluarga korban sambil menunggu hasil autopsi dari RS Bayangkara Makassar, ” terang Mursalim.
Lebih lanjut kata Mursalim, terkait barang bukti yang di temukan di TKP, aparat kepolisian menemukan pisau Cutter dan ikat pinggang, kemudian sekitar kurang lebih 100 meter ada sendal dan handuk. Korban ditemukan Irwan yang juga koordinator PDAM.
Sementara itu Kapolsek Tanralili Iptu Erwin Darwis, mengatakan kami mengharapkan dari pihak keluarga dan pihak Lowyer korban almarhum Rachmad untuk bersabar menunggu hasil keputusan dari RS Bhayangkara tentang hasil Autopsi.
” Jadi kami mengharapkan untuk tetap tenang, serahkan semuanya kepada penyidik dan polsek Tanralili dan kami akan memberikan informasi nanti yang adil, bijaksana dan profesional, untuk barang bukti berupa CCTV ada dalam bentuk VCD. Terkait Video tersebut kami sudah mengamankan sebagai petunjuk dan alat bukti. ” Tutupnya.