Perbaikan Bendung Kampili Terbengkalai, Petani Terancam Gagal Panen

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Induk Perwakilan Petani Pemakai Air (IP3A), Kabupaten Gowa merasa kesal kepada Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSJ) pasalnya pihak  tersebut selalu buat janji-janji sampai sekarang belum terealisasi.

Hal ini di ungkapkan Sekretaris Induk Perwakilan Petani Pemakai Air, Ramli Lallo mengatakan sejak bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda pada bulan Januari (22/1) tanggul bendung Kampili roboh dan hingga kini dari pihak BBWSJ belum memperbaikinya.

Bacaan Lainnya

” Pihak Balai Besar Pompengan selalu berjanji akan di perbaiki ini bendung Kampili sampai sekarang tidak ada pembuktian untuk memperbaiki, ” ucapnya.

Lanjut ia juga mengungkapkan besok direncanakan akan turun langsung datang kekantor Balai Besar Pompengan untuk mempertanyakan hal terkait dengan Perbaikan bendung sebab kalau tidak melakukan hal demikian maka petani akan terancam gagal panen.

” Sangat disayangkan jika tidak ada perbaikan bendung Kampili sebab 9000 hektar sawah akan terancam gagal panen dan akan menganggu perekonomian masyarakat di Gowa” kata Ramli di Sekretariat Group Wartawan Media Online (GoWA- MO) Rabu (27/2/2019).

Diketahui sebelumnya Ketua Forum Das Sungai  (FORDAS) Jeneberang, Rahmansyah saat meninjau lokasi bendung Kampili melakukan langkah antisipatif yaitu mengeruk sedimen di depan bendung sehingga air bisa mengalir menuju pintu air bendung, membersihkan material kayu di depan pintu bendung, menutup aliran air yang baru, langkah kegiatan ini memerlukan alat berat.

” Agar secepat mungkin pemerintah dan instansi terkait untuk bisa memberikan solusi bagi para petani khususnya di Pallangga “, Ucapnya.

Lanjut ia juga menuturkan perlu segera penanganan serius karena ini terkait kebutuhan air petani di daerah gowa. Kalau sampai gagal tentu yang merasakan dampaknya petani kita. Dan tentu saja stok pangan akan terganggu.

” Sangat dibutuhkan normalisasi sungai akan mengarah ke mulut bendungan dan membenahi kembali tanggul yang jebol sebelum bendungan dan sesegera mungkin membersihkan material menutupi jalur sungai ke arah bendungan,” pungkas Ketua Forum Das Sungai (FORDAS) Jeneberang, Rahmansyah.

Diketahui Bendung Kampili ini mengairi pesawahan sekitar 10.545Ha kalau satu musim menhasilkan rata rata 6,5 ton/Ha GKP ( gabah kering panen ) maka produksi satu musim adalah 68.542 Ton GKP kalau dikonversi ke beras sebanyak 37.698 Ton, ini bisa mencukupi kebutuhan beras selama setahun sebanyak 314.150 jiwa dengan komsumsi 120 kg/kapita/tahun.

Hingga berita ini terbit pihak BBWSJ telah melakukan kegiatan dan mulai ada langkah kongkrit perbaikan apa yg menjadi masalah teknis di Bendung Kampili atas desakan dan koordinasi Bupati Gowa ke pihak BBWSJ dan instansi berkompoten lainnya.(*)

Pos terkait