Ada Ancaman Teror ISIS, Konser Taylor Swift di Austria Dibatalkan

  • Whatsapp

Taylor Swift/ist

Kumbanews.com – Konser Taylor Swift di Wina Austria terpaksa dibatalkan setelah penangkapan dua tersangka teroris yang diduga merencanakan serangan pada pertunjukan tersebut.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari RT, Kamis (8/8), bintang pop asal Amerika Serikat itu seharusnya tampil di Stadion Ernst Happel, Wina, pada tanggal 8, 9, dan 10 Agustus sebagai bagian dari rangkaian Eras Tour-nya di Eropa. Tiket pertunjukan di seluruh benua itu telah terjual habis selama berminggu-minggu.

“Dengan konfirmasi dari pejabat pemerintah tentang rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang,” kata promotor konser Barracuda Music dalam sebuah unggahan di Instagram.

“Semua tiket akan secara otomatis dikembalikan dalam 10 hari kerja ke depan,” lanjutnya.

Sebelumnya, polisi Austria menangkap seorang pemuda berusia 19 tahun yang telah bersumpah setia kepada ISIS di Ternitz, sebuah kota di selatan Wina. Tersangka lainnya kemudian ditahan di ibu kota.

Direktur Jenderal Keselamatan Publik di Kementerian Dalam Negeri Austria, Franz Ruf, mengatakan kepada wartawan bahwa para tersangka diduga meradikalisasi diri secara daring, merencanakan serangan Wina, dan menyatakan minat khusus pada konser Swift. Pihak penyelenggara memperkirakan 65.000 penonton konser di setiap pertunjukan dan tambahan 10.000 hingga 15.000 penggemar di luar arena.

“Risiko tersebut membenarkan peningkatan tindakan pencegahan keamanan,” kata kepala polisi Wina Gerhard Purst.

Polisi mengatakan tersangka berusia 19 tahun itu mungkin sedang membuat alat peledak, dan zat kimia yang ditemukan di rumahnya saat ini sedang diselidiki. Nama-nama tersangka belum dipublikasikan.

Swift memulai Eras Tour pada Maret 2023, dengan target menggelar 152 konser di lima benua, membawakan lagu-lagu hits selama 17 tahun karirnya di dunia musik. Penyanyi berusia 34 tahun itu diperkirakan akan meraup 2 miliar dolar AS dari tur tersebut saat berakhir pada Desember.

RMOL

Pos terkait