Ilustrasi
Kumbanews.com – Akhir pekan, nilai tukar atau kurs rupiah terhadap Amerika Serikat (AS) terus perkasa sepanjang hari. Puncaknya, kurs rupiah ditutup menguat pada penutupan perdagangan Jumat (21/5/2021) sore.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen pada level Rp14.355 per dolar AS dibandingkan penutupan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp14.375.
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat (21/5/2021) tercatat, nilai tukar rupiah sebesar Rp14.375 per dolar AS.
Angka ini lebih kecil dari kurs rupiah pada Kamis (20/5/2021) yang ada di level Rp14.396 per dolar AS.
2. Penguatan rupiah pada penutupan perdagangan sesuai prediksi
Penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS sepanjang hari hingga pentupan Jumat sore sesuai dengan prediksi Analis Pasar Keuangan, Ariston Tjendra.
Ariston sebelumnya memperkirakan rupiah bisa menguat seharian seiring dengan kembalinya minat pasar terhadap risiko. Hal ini didorong oleh menguatnya indek saham utama (Dow Jones, S&P500, Nasdaq) AS menguat semalam.
“Pagi ini Indeks saham Asia, Nikkei dan Kospi juga bergerak menguat,” ucapnya.
3. Penguatan rupiah didorong oleh faktor luar dan dalam negeri
Menutup Pekan, Rupiah Ditutup Perkasa Atas Dolar AS di Level Rp14.355
Selain itu, tekanan dari yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga mereda. Yield mulai bergerak turun ke kisaran 1,63 persen. Ekspektasi pasar terhadap kenaikan inflasi Di AS mulai mereda karena data ekonomi AS tidak terlalu solid.
“Semalam data Indeks aktivitas bisnis manufaktur di Philadelphia AS untuk bulan Mei, dirilis Di bawah data bulan April, 31,5 vs 50,2,” paparnya.
“Indeks dollar AS juga terlihat melemah, bergerak Di dekat kisaran terendah dalam 2 bulan terakhir Di 89,75,” tambah Ariston.
Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan RI bulan April yang lebih besar dari bulan sebelumnya, bisa membantu penguatan rupiah Hari ini.
Sebagai informasi, Neraca perdagangan Indonesia pada April 2021 mencatatkan surplus sebesar 2,19 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan ini merupakan yang ke 12 kalinya secara berturut-turut sejak Mei 2020.(*)