Kumbanews.com – Bagi seorang fotografer, liburan keluarga pun dapat menjadi momen untuk menjepret aneka foto dan mengunggahnya di media sosial. Seperti fotografer profesional bernama Dan Watson ini misalnya.
Saat tengah berlibur bersama keluarga di sebuah pantai di Florida, Dan Watson menyempatkan dirinya untuk mengambil foto menggunakan drone.
Meski begitu, siapa sangka bahwa foto yang diambil Dan Watson tersebut malah menampakkan sesuatu yang mengerikan dan kini menjadi viral di jagat maya.
“Dalam 30 detik menerbangkan drone ke udara… aku mulai melihat bayangan bergerak di dalam air,” ujar Dan Watson seperti dikutip dari Buzzfeed News.
Tak butuh waktu lama, Dan Watson pun lantas menyadari bahwa bayangan yang bergerak dalam air tersebut adalah ikan hiu.
Ngerinya lagi, ikan hiu tersebut tampak berenang di perairan dangkal dan bergerak ke arah anak-anaknya yang masih ada dalam air.
Melihat bagaimana hiu itu bergerak mendekat lewat layar ponsel yang terhubung dengan drone-nya, Dan Watson pun lekas berteriak memperingatkan.
“Aku berteriak pada istriku, yang jauh lebih dekat dengan anak-anakku, dan kami berlari ke arah mereka dan berteriak agar mereka keluar dari air,” jelas Watson.
“Pada saat itu, aku khawatir jika mereka tidak akan keluar pada waktunya. Hiu itu terlihat sangat dekat dari kamera drone, dan bergerak cukup cepat.”
Mengingat banyaknya serangan hiu yang terjadi di pantai dan perairan dangkal akhir-akhir ini, tidak heran jika Dan Watson pun merasa cemas.
Meski begitu, di tengah momen menegangkan tersebut, Dan Watson sempat menekan tombol yang berfungsi untuk mengambil foto.
“Aku tahu jika ada hiu di area ini. Aku hanya tidak mengira mereka ada di perairan dangkal… tempat orang-orang biasanya berada.”
Untunglah, berkat peringatannya tersebut, anak-anak Watson berhasil diselamatkan sementara hiu tersebut berenang menjauh.
“Tidak mungkin kami melihat hiu ini, kecuali dari drone yang kebetulan kuterbangkan pada saat itu,” tambah Watson.
“Ini membuatku sedikit takut untuk masuk ke air. Kurasa kami akan berlatih untuk membangun istana pasir kali berikutnya kami pergi ke pantai.” (*)