“Kawan, sedikit lagi. Tahan dulu sejenak, Biarkan aku menyelesaikan misi menyempurnakan tulisan mimpi.”
Kumbanews.com – Mantan ketua DPRD Kab.Maros yang kini menjadi menjadi Wakil Ketua DPRD Maros, H A Chaidir Syam, segera melaunching bukunya berjudul” Mendekap Maros”, sebuah pertanggung jawaban publik.
Buku yang diterbitkan Yapensi dan Editornya Tokoh perbukuan nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, mengisahkan tentang Dua Nama yang Selalu,Yang Dinanti, Banyak Tingkah, Banyak Cinta, Katanya, Bingung, Banyak Pilihan
Matahari, Parlemen, The Young Leader
Nikmati Prosesnya, Panen Hasilnya Maros Keren, Epilog dan apa kata Mereka tentang Chaidir.
Buku ini mengisahkan tentang malam sudah sangat larut. Sejak tadi makhluk-makhluk Allah sudah berganti peran. Yang bertugas di kala terang, sekarang sudah pulang ke peraduan. Berganti yang teramanahi muncul di kelam malam. Waktu terus berdetak sementara saya masih harus terjaga. Sebenarnya tulang belakang sudah meminta instirahat. Tampaknya sudah lelah, seharian menopang raga sekaligus menopang setumpuk cita-cita. Mata juga sudah mulai sembab. Tanda bahwa kantuk sudah lama hinggap.
Tapi layar laptop di depanku masih menyala. Seiring dengan menyalanya mimpi-mimpi yang berusaha saya alihkan dari alam pikir ke susunan kata. Jari jemari pun seperti hendak berkata kepada tulang punggung dan mata yang sudah lelah, “Kawan, sedikit lagi. Tahan dulu sejenak, Biarkan aku menyelesaikan misi menyempurnakan tulisan mimpi.”
Berteman dengan hening malam, satu demi satu aksara saya rangkai. Untuk membahasakan sebuah konsep yang saya yakini, baik untuk segenap masyarakat Maros. Ya, Maros yang kucinta. Tempatku menjelajahi sebagian besar pengembaraan hidup. Saya tidak mau menjadi putra Maros yang ada dan tidak adanya sama saja. Saya harus bisa memberi makna. Lebih dari sepuluh tahun, saya berusaha berarti untuk Maros di ruang legislatif. Beragam Peraturan Daerah, ada setitik buah pikirku di sana. Bergulat dengan berbagai kepentingan. Mencoba melawan ego sendiri, demi kepentingan masyarakat Maros.
Andai Maros itu seperti sebatang tubuh, maka ijinkan saya untuk mendekapnya lagi dan lagi. Mendekap artinya berkarya untuknya. Mendekap artinya memberikan kehangatan dengan pengabdian yang bertubi-tubi. Tahun 2021, Maros akan berganti pemimpin. Ada sosok baru yang akan menakodhai Maros. Membawanya lebih dekat pada tujuannya. Kepada kemakmuran. Kepada kesejahteraan. Kepada ketentraman dan kedamaian. Saya hendak mendekap Maros dengan membawa gagasan. Bukan sekadar janji. Gagasan itulah yang membuatku tak kunjung tertidur malan ini.
Gagasan itu yang selalu mengusik hati, mendesak agar segera dituliskan lalu diberitahu kepada khalayak. Biar ada harapan baru di hati mereka. Sekumpulan gagasan yang kuberi nama, ” Maros Keren”. (*)