Anggaran Proyek Drainase Pekkae-BTS tidak Terlihat di Papan Informasi, Warga Duga Ada Permainan Pemenang Tender dan Pemerintah

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Pengerjaan long segment proyek drainase dan pengaspalan di ruas jalan Pekkae- BTS kabupaten Soppeng, menjadi sorotan warga. Pasalnya proyek ini diduga penuh dengan rekayasa yang bertujuan untuk meraup keuntungan pribadi, Minggu (18/08/2024).

Itu diungkap salah satu warga disekitar area proyek, dimana menurutnya, proyek paket penanganan long segment yang bersumber dari dana APBD pemerintah provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2024, dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi tidak terlihat di papan informasi berapa besar nilai anggaran proyek tersebut.

Bacaan Lainnya

Selain nilai paku anggaran yang tidak trasparan, pengerjaan proyek drainase dan pengaspalan di ruas jalan Pekkae – BTS, kabupaten Soppeng ini, diduga kurang volume dan tidak sesuai spesifikasi pengerjaan dengan nomor kontrak :
602.1/008/029/DBMBK- NJL/IV/2024.

“Proyek ini dimenangkan oleh PT.TRI STAR MANDIRI dan tanggal kontrak 22 April 2024 Masa pelaksanaan 210 ( dua ratus sepuluh hari) kalender,” kata SY salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

“Semestinya harus di cantumkan nilai pagu anggaran, agar transparan serta tidak terjadi kecurigaan atau multitafsir masyarakat, apa salahnya masyarakat tahu besarannya. Karena, anggaran ini digunakan bersumber dari APBD Pemprov Sulsel dimana dikelola oleh Dinas Bina Marga dan Bina kontruksi Sulsel,” ucap SY menambahkan.

SY juga mengatakan, kalau anggaran proyek dari pemerintah banyak yang tidak transparan, bahkan ada yang disunat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memperkaya dirinya.

” Banyak proyek dari pemerintah tidak transparan, berapa nilai anggarannya bahkan ada beberapa proyek tersebut disunat oleh oknum untuk memperkaya dirinya,” tutup SY.

Sementara itu, Irawan selaku Kabid Bina Marga dan Bina Kontruksi provinsi Sulawesi Selatan, dikonfirmasi mengaku jika proyek tersebut menelan anggaran senilai Rp 14 miliar.

” Jumlah anggaran sekitar Rp 14 miliar. Dan untuk kurang volume serta tidak sesuai spesifikasi, Insya Allah tidak,” kata Irawan via whatsApp yang diterima redaksi kumbanews, Minggu (18/08/2024).

Pos terkait