Pendiri dan Dewan Pembina AP2 Sultra, La Ode Hasanuddin Kansi
Kumbanews.com – Lembaga Aliansi Pemuda dan Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah mempersiapkan tiga agenda penuntasan kasus yang masih dipertanyakan status hukumnya sebagai bahan dialog saat kunjungan kerja (Kunker) Presiden Jokowidodo di Kendari, Sulawesi Tenggara pekan depan.
Menurut pendiri sekaligus Dewan Pembina AP2 Sultra, La Ode Hasanuddin Kansi saat jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Kendari, Sabtu (17/10/2020), menjelaskan bahwa ketiga agenda yang akan disampaiakn kepada Presiden Joko Widodo terkait agenda seputar banyaknya penolakan terhadap onimbuslaw UU Cipta Kerja, Belum adanya kepastian hukum terhadap kasus penembakan aktivis Randi dan Yusuf sejak september 2019 lalu dan persoalan kerusakan hutan lindung akibat penambangan yang nyaris dan cenderung tidak terkendali di daerah ini.
“Kami senang dan bangga dengan rencana kedatangan Presiden Jokowi di Sulawesi Tenggara. Dan kami berharap bisa diterima berdialog untuk menyampaikan aspirasi kami yang selama ini belum ada kejelasannya. Baik itu prosesnya, maupun sudah sejauhmana status hukumnya,” ujar Hasanuddin.
Hasanuddin berharap, dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Sultra masyarakat bisa mendapatkan pencerahan atas maraknya penolakan terhadap omnibuslaw UU Cipta Kerja. Dan kepastian hukum yang sudah sejauhmana prosesnya berjalan terhadap kasus penembakan dua aktivis mahasiswa di Kendari.
“Kasus kerusakan hutan akibat penambangan yang cenderung tidak terkontrol di Sulawesi Tenggara ini juga merupakan salah satu agenda penting untuk kita dialogkan bersama Presiden Jokowi. Karena dengan kebijakan, arahan dan petunjuknya, kebuntuan persoalan kasus-kasus tersebut bisa terselesaikan,” ungkapnya. (TIM PPWI )