Ilustrasi/RMOL via AI
Kumbanews.com – Kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang baru saja diumumkan membuat harga emas terjungkal lebih dari tiga persen.
Kesepakatan dua ekonomi terkuat di dunia ini juga membuat nilai Dolar AS menguat, sehingga mengurangi daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven.
Dikutip dari Reuters, Senin 12 Mei 2025, bukan hanya harga emas yang terempas, tetapi juga harga logam lainnya,
Berikut pergerakan harga logam dunia pada Senin pukul pukul 08.12 GMT;
– Emas spot turun 3 persen menjadi 3.224,34 Dolar AS per ons
– Emas berjangka AS anjlok 3,5 persen menjadi $3.228,10
– Perak spot turun 2,3 persen menjadi 31,96 Dolar AS per ons
– Platinum turun 1,2 persen menjadi 983,44 Dolar AS
– Paladium turun 0,9 persen menjadi $967,35
Analis mengatakan, penurunan ketegangan antara China – AS, dengan tarif yang dikurangi selama 90 hari, berimbas pada berkurangnya minat aset safe haven seperti emas.
“Harga jangka pendek kemungkinan akan tetap bergejolak. Namun, tarif yang lebih tinggi masih membebani pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan memaksa bank sentral untuk memangkas suku bunga lebih lanjut akhir tahun ini. Bank sentral juga mungkin menggunakan penurunan harga ini untuk menambah eksposur,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Indeks Dolar (.DXY) melonjak lebih dari 1 persen terhadap para pesaingnya di jam yang sama, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Sumber: RMOL