Bahaya Rabies Bagi Manusia, Bisa Merusak Saraf Hingga Berujung Pada Kematian

Balai Besar Veteriner Maros

Kumbanews.com –  Rabies adalah penyakit yang bersifat zoonosis (yaitu suatu penyakit yang ditularkan oleh hewan kemanusia) dan rabies disebabkan oleh virus yang merusak otak, menyebabkan kematian pada manusia dengan gejala yang sangat memilukan dan hingga saat ini rabies belum ada obatnya.

Bacaan Lainnya

Kepala Bagian Umu (Kabag) Balai Veteriner Maros, Risman mengatakan, virus rabies dikeluarkan bersama air liur dan menyebar melalui gigitan atau jilatan. Untuk hewan penyebar rabies (HPR) adalah: Anjing, Kucing, Kera dan hewan lain seperti Kelelawar juga Rubah.” Ujar Risman, Selasa 25 Juni 2019.

Sementara untuk gejala tanda rabies pada hewan:

1. Tidak menuruti lagi perintah pemilik.

2. Air liur keluar berlebihan dan hewan menjadi ganas, menyerang atau mengigit apa saja yang ditemui dan ekor dilengkungkan ke bawah perut diantara dua paha.

3. Kejang- kejang kemudian lumpuh, biasanya mati setelah 4-7 hari sejak timbul gelaja, atau paling lama 12 hari setelah penggigitan.

Gejala tanda rabies pada manusia sendiri;

1. Pada manusia, tanda tanda awal menunjukan gejala sakit kepala, gelisah, demam, mual dan takut air. Akhirnya terjadi kelumpuhan, koma dan meninggal duni.

2. Biasanya pada manusia maupun hewan gejala penyakit akan muncul 2 sampai 10 minggu setelah tergigit oleh hewan tertular.

3. Setelah manusia atau hewan benar benar menunjukan tanda tanda rabies tidak ada pengobatan yang tepat dan akan berakhir dengan kematian.

Untuk itu Balai Besar Veteriner Maros, mengimbau bila ada yang terjadi gejala diluar sana spesimen yang dapat dikirim untuk keperluan diagnosa rabies adalah :

1. Kepala anjing yang diduga terinfeksi rabies.

2. Organ hipocampus otak anjing yang diduga terinfeksi yang dikirim dengan media transport gliserin 10%.

3.Air liur anjing yang diduga terinfeksi rabies untuk pemeriksaan dengan metode uji imunohistokimia (IHK).

4. Serum darah anjing yang diduga terinfeksi rabies untuk pemeriksaan serologis Elisa.

5. Spesimen yang dikirim dikemas dengan baik agar aman dan tidak berbahaya bagi pengirim, penerima serta dengan melampirkan surat pengantar spesimen yang telah diisi dengan lengkap.

Risman juga menambahkan, “apa bila terjadi gigitan/tercakar HPR bisa melakukan langka cepat, membersihkan luka dengan air bersih mengalir dan sabun, teteskan lodine Tungture/Betadine pada luka. Kemudian segera bawa ke dokter untuk pemberian Serum Anti Rabies (SAR) atau Vaksin Anti Rabies (VAR).”

“Tangkap dan observasi hewan tersangka rabies minimal 14 hari pasca gigitan. Informasikan kasus gigitan tersebut kepada petugas kesehatan hewan atau dokter hewan terdekat dan lakukan pengujian rabies pada hewan tersangka rabies.” Ucap Risman. (*)

 

 

Muh. Yusuf Hafid

Pos terkait