Kumbanews.com – Rektor Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadyah Bone, Muhammad Jafar membantah jika kampus yang dipimpinnya mengeluarkan ijazah palsu. Dia mengatakan kejadian yang dialami alumni kampus itu kesalahan penulisan NIM.
“Kalau bisa mahasiswa itu disuruh ke kampus dulu untuk dimintai keterangannya krn saya ini baru menjabat Rektor sedangkan masalah itu sudah lama tentu saya tidak tahu itu,” kata Jafar, melalui pesan Whatsapp yang diterima redaksi kumbanews.com, Rabu (24/8/2022).
“Ini tentu institusi kami tercederai jadi sebaiknya diluruskan karena ini bukan palsu hanya kesalahan penulisan NIM dan bisa diperbaiki dengan memberikan surat keterangan,” ucapnya.
Jafar mengatakan alumni tersebut terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti). Hanya saja, ada kesalahan pada penulisan NIM sehingga identitas alumni tak ditemukan di PD Dikti.
“Ada datanya setelah dicek di PD Dikti hanya kesalahan NIM saja. Jadi, solusinya bisa diberikan keterangan,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang alumni STKIP Muhammadyah Bone berinisial SU ditolak saat melamar pekerjaan di salah satu perkantoran lantaran ijazahnya diduga palsu.