Baruga Lounge Diapresiasi Positif Pemprov dan Media DI Yogyakarta

  • Whatsapp

Kumbanews.com –  Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga puluhan awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Unit Kepatihan Yogyakarta berkunjung ke Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (26/2). Dan mereka mengapresiasi positif hadirnya Baruga Lounge.

“Konsep ruangan Baruga Lounge ini luar biasa. Rasanya dingin mak nyess! dan fasilitasnya hotel bintang. Apalagi ternyata bukan ruangan khusus yang hanya boleh dipergunakan Gubernur dan Wagub Sulsel. Seharusnya Pemprov DIY punya ruangan seperti ini, tidak boleh kalah dibanding Sulsel,” kata Sugiarto, wartawan Harian Suara Merdeka yang sehari-hari berdinas di Pemprov DI Yogyakarta. Tawa pun pecah.

Bacaan Lainnya

Sugiarto menyampaikan kesannya saat mengikuti kunjungan sebanyak 30 Wartawan Kepatihan datang didampingi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Umum Tavip Agus Riyanto dan Kabiro Humas DIY Imam Praptanadi.

Mereka diterima Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, Devo Khaddafi. Para tamu asal Yogyakarta itu dijamu di Baruga Lounge. Tujuan kunjungan tak lain untuk mengetahui bagaimana Pemprov Sulsel, khususnya Biro Humas, menjalankan tugasnya sehingga menerima berbagai penghargaan di tingkat nasional. Terakhir, Humas Pemprov Sulsel berada di peringkat tiga setelah DKI Jakarta dan Jabar.

“Saya membayangkan, kalau ada pendemo yang datang ke Kantor Gubernur dan kemudian diajak masuk ke ruangan ini, pasti persoalan bisa segera cair karena hawa panas di luar menjadi dingin di ruangan ini,” kata Sugiarto yang lagi-lagi disambut tawa para rombongan dan tuan rumah.

Interior Baruga Lounge yang dipuji Sugiarto memang berkelas hotel berbintang. Karpet merah tebal, beberapa meja dan kursi tamu luks, deretan monitor dengan wifi berkecepatan tinggi, plus sebuah bar yang dilayani pramusaji berpakaian laiknya hotel berbintang.

Menerima sanjungan dari tamunya, Devo Khaddafi memaparkan bahwa Baruga Lounge digagas sendiri oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Tujuan utamanya adalah mengaplikasikan kebijakan Gubernur bahwa jajaran Pemprov Sulsel harus bersikap melayani masyarakat. Maka keterbukaan, termasuk dalam hal informasi, menjadi wajib dan sikap birokratis harus dipangkas habis.

“Bapak Gubernur sendiri yang menggagas dan bahkan menyeting Baruga Lounge. Beliau ingin bisa secara langsung bersilaturahmi dan menerima seluruh tamunya di ruangan ini. Semuanya terbuka. Tidak ada lagi yang ditutup-tutupi,” kata Devo.

Bahkan, di salah satu sisi Baruga Lounge bakal dijadikan ruangan khusus buat wartawan yang datang meliput ke Kantor Gubernur. Mereka bisa langsung berbaur dengan para tamu Gubernur atau Wagub.

“Tidak hanya jajaran Pemprov yang boleh memanfaatkan Baruga Lounge. Teman-teman asosiasi, ormas, atau pihak manapun kami persilahkan memakai Baruga Lounge,” lanjutnya.

Sementara terkait hubungan dengan wartawan dan media, Devo berprinsip  bahwa mereka tak lain partner utama Humas Pemprov.

“Para wartawan sudah saya anggap sebagai saudara sendiri. Merekalah yang membantu kami menyosialisasikan berbagai kebijakan, program dan hasil kerja Pak Gubernur, Wagub dan seluruh jajaran Pemprov Sulsel,” katanya.

Oleh sebab itu, berbagai informasi yang diminta wartawan, wajib secepatnya disediakan oleh pihak humas. “Bahkan kalau perlu kami sajikan berbagai informasi agar teman-teman wartawan punya banyak pilihan buat diberitakan ke masyarakat,” ujarnya.

Kabiro Humas Pemprov DIY Imam Praptanadi turut mengapresiasi sikap keterbukaan Gubernur dan jajaran Humas Sulsel.

“Hari ini kami banyak belajar dari Pak Gubernur Nurdin Abdullah bagaimana bersikap terbuka terhadap masyarakat. Termasuk belajar dari Pak Devo tentang berbagai konsep kehumasan. Terima kasih. Semoga berbagai hal positif yang kami pelajari bisa kami aplikasikan di Pemprov DIY,” ujarnya.

Sementara Asisten Sekda berharap agar semakin terjalin kerjasama antara Pemprov Sulsel dan Pemprov DIY dalam berbagai sektor. “Termasuk bidang pariwisata. Kami ingin agar para turis yang datang ke Yogya,  setelah itu mereka langsung terbang ke Sulsel untuk melihat Tana Toraja atau wisata lainnya. Hal itu bisa terjadi karena sekarang sudah ad penerbangan langsung Yogya-Makassar, ” kata Tavip Agus Riyanto yang diamini seluruh hadirin. (*)

Pos terkait