Pemain tim basket Maccabi Tel Aviv/Net
Kumbanews.com – Para penggemar tim Bola Basket Paris telah mengumumkan boikot terhadap pertandingan EuroLeague melawan Maccabi Tel Aviv, yang dijadwalkan pada 16 Januari mendatang.
Kelompok penggemar klub Kop Parisi menyebut pertandingan itu tidak biasa karena tim yang bertanding berasa dari negara yang melakukan kejahatan kemanusiaan di Palestina.
“Mengingat keadaan saat ini, kami tidak dapat mengabaikan situasi yang sedang berlangsung di Palestina. Ini bukan pertandingan biasa,” tegas mereka dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat New Arab pada Minggu, 5 Desember 2024.
Untuk itu mereka memutuskan memboikot pertandingan tim Paris melawan tim Israel, berjanji tidak akan hadir dalam pertandingan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.
“Oleh karena itu, kami tidak akan hadir, bernyanyi, atau melambaikan bendera kami di tribun. Tidak seorang pun akan mewakili grup kami selama pertandingan ini. Ada hal-hal yang lebih besar dari bola basket,” tegas mereka.
Solidaritas di antara penggemar olahraga Eropa terhadap kondisi Palestina terjadi di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang menewaskan puluhan orang setiap harinya.
Baru-baru ini, para pendukung Bola Basket Nanterre mengganggu pertandingan EuroCup melawan Hapoel Holon dari Israel dengan menyerbu lapangan sambil membawa bendera Palestina, yang memicu penangguhan sementara pertandingan dan respons keamanan yang ketat.
Demikian pula, para penggemar sepak bola Paris Saint-Germain menghadapi penyelidikan bulan lalu setelah mereka membentangkan spanduk raksasa bertuliskan ‘Bebaskan Palestina’ sebelum pertandingan Liga Champions melawan Atletico Madrid, delapan hari sebelum Prancis menghadapi Israel di Paris dalam pertandingan Nations League.
Boikot Kop Parisi dilakukan karena EuroLeague terus menghadapi kritik karena mengikutsertakan tim-tim Israel meskipun mendapat tentangan luas.
Kompetisi sepak bola yang dihadiri oleh penggemar klub Israel dan tim nasional telah memicu ketegangan sepanjang tahun, di tengah serangan militer Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina sejak 7 Oktober tahun lalu.
Penggemar sepak bola Israel memiliki rekam jejak meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina, anti-Arab, dan Islamofobia selama bertahun-tahun selama pertandingan sepak bola, yang sering ditujukan kepada pemain asal Arab dan Palestina.
Pada bulan November, penggemar Maccabi Tel Aviv meneriakkan slogan-slogan anti-Arab dan rasis saat mengunjungi ibu kota Belanda, Amsterdam, yang memicu kekerasan.
Kerusuhan dimulai di Amsterdam saat anggota komunitas Maroko di kota itu berhadapan dengan para hooligan sepak bola. Pihak berwenang Belanda mengklaim enam puluh dua orang ditangkap terkait dengan kekerasan tersebut.
Pada bulan Desember, Pengadilan Distrik Amsterdam menjatuhkan hukuman hingga enam bulan terhadap lima orang yang terlibat dalam kekerasan tersebut.
Sumber: RMOL