Kumbanews.com – Aksi perwira polisi, Iptu Akbar menghentikan tindakan brutal massa di Pinrang, Sulawesi Selatan mendapat pujian dari masyarakat.
Kapolsek Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan itu rela bersimpuh memohon belas di depan massa yang membawa parang dan balok.
Massa menghakimi pekerja tambang hingga terkapar tak berdaya di tengah pohon pisang.
Iptu Akbar pun berusaha menenangkan puluhan warga agar tidak semakin beringas.
Dalam video yang beredar di media sosial, Iptu Akbar tampak bersimpuh di tanah. Ia memohon belas kasih agar massa tidak lagi memukuli korban yang sudah tidak berdaya.
“Ajak pak, ajak pak, ajak kasik (jangan pak, jangan pak, jangan kasihan),” ucap Iptu Akbar dengan bahasa Bugis.
Aksi Iptu Akbar membuat sebagian massa menghentikan aksinya. Mereka mengajak teman-temannya untuk tidak lagi menghakimi korban.
“Beliau seorang perwira kepolisian dengan jabatan kapolsek, tetapi rela bersimpuh memohon belas kasih warga demi menyelamatkan nyawa seorang pekerja tambang yang sudah terluka terkapar tak berdaya dari amuk massa. Kami salut dan simpatik atas tindakan beliau, dan hal seperti inilah yang perlu mendapatkan atensi penghargaan dari Pimpinan Polri,” kata Muhammad Nur, salah seorang tokoh Pemuda Muhammadiyah Cabang Pinrang, seperti dikutip pojoksatu.id dari @tribratatvhumaspolri.
Hal senada dilontarkan Agustinus Minggu, seorang warga Pinrang lainnya.
“Saya sudah menonton langsung videonya. Dan sebagai warga Pinrang, saya salut dan bangga memiliki seorang Kapolsek seperti beliau. Pak Kapolsek rela menanggalkan pangkat dan jabatannya serta mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan nyawa seseorang yang sudah tak berdaya dari amuk massa. Ini aksi kemanusiaan yang luar biasa,” sebut Agustinus yang juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Pinrang, Minggu (10/11/2019).
Rasa simpatik juga disampaikan Muchsin Jack. Muchsin yang merupakan tokoh pemuda dan seorang aktivis di Kabupaten Pinrang menyebutkan, aksi kapolsek tersebut sangat rawan dan bisa mengancam nyawanya sendiri.
”Beliau mempertaruhkan nyawanya sendiri demi memyelamatkan nyawa orang lain. Sudah sering kita tonton, aparat terkadang menjadi incaran amuk massa saat ada aksi demonstrasi. (*)