BI Tegaskan Media Punya Peran Vital Dongkrak Literasi Ekonomi Syariah Generasi Muda

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono (Istimewa)

Kumbanews.com – Bank Indonesia (BI) menegaskan media massa memegang peranan kunci dalam mempercepat literasi Ekonomi Syariah (Eksyar), terutama di kalangan generasi muda yang menjadi penopang ekonomi Indonesia pada 2030. Peran pers dinilai krusial untuk membangun kepercayaan publik dan menghadirkan informasi yang kredibel, transparan, dan mudah dipahami.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono, menuturkan bahwa percepatan literasi harus menjadi prioritas di tengah pesatnya digitalisasi. Menurutnya, jurnalis perlu aktif mengampanyekan Eksyar dengan narasi yang menarik, akurat, dan dekat dengan dunia digital anak muda.

Bacaan Lainnya

“Pers sangat vital, mengkampanyekan kepada generasi muda digital, membangun trust dan akuntabilitas. Para jurnalis dapat menulis tentang Eksyar agar literasinya mudah dipahami dan menarik,” ujar Imam dalam sambutannya pada Training of Trainer (TOT) Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jakarta, Jumat 14 November 2025.

Imam menambahkan bahwa Eksyar merupakan bagian dari nilai-nilai leluhur yang mengedepankan kerja sama dan kebaikan, sehingga menjadi bagian integral dari pembangunan nasional.

Kesadaran ini juga menguat di tingkat pemerintah. Direktur Ekonomi Syariah dan BUMN Bappenas, Rosy Wediawaty, menyebut ekonomi syariah sebelumnya bahkan tidak tercantum dalam dokumen perencanaan nasional, padahal dokumen tersebut menjadi acuan utama pembangunan.

“Dulu tidak ada ekonomi syariah di dokumen perencanaan. Kalau di perencanaan saja tidak muncul, siapa yang akan menjalankan?” tegas Rosy.

Ia menyoroti stagnasi sektor keuangan syariah yang tertinggal dari negara seperti Malaysia, kendati Indonesia memiliki populasi Muslim yang jauh lebih besar. Menurutnya, persoalan utama masih berkutat pada pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan syariah.

Rosy optimistis, dengan perputaran uang yang besar dan upaya literasi yang diperkuat, Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan menyamai capaian Malaysia. (***)

Pos terkait