BNPB: Geliat Kehidupan Masyarakat Palu Mulai Berangsur-ansur Normal

Kumbanews.com – Masa tanggap darurat bencana tsunami di Sulawesi Tengah akan berakhir pada 11 Oktober 2018. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, geliat kehidupan masyarakat Palu dan sekitarnya berangsur-angsur normal.

“Matahari Department Store sudah buka. Bahkan besok Senin pegawai pemda sudah mulai masuk,” ujar Sutopo di Graha BNPB Jakarta, Minggu 7 Oktober 2018.

Bacaan Lainnya

1. Distribusi logistik gratis dan prosedurnya mudah

Menurut Sutopo, ribuan ton logistik yang sudah berdatangan tidak ada pungutan biaya alias gratis. Prosedur tidak terlalu sulit, yang penting sudah diketahui berapa jumlahnya.

“Ada juga aparat desa yang telah mendata kemudian mengambil bantuan di gudang logistik. Bantuan terus berdatangan, perekonomian di Palu sudah kembali pulih,” kata Sutopo.

Selain itu, lanjut dia, sudah ada 15 pemerintahan daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) mengirimkan bantuannya. Kemudian, akan menyusul 11 kota lagi untuk memberi bantuan secara mandiri baik berupa uang, sandang maupun pangan.

“Pemerintah kabupaten, kota atau provinsi, mengumpulkan bantuan dan dikirim ke Sulteng. Bahkan bantuan dari provinsi kemarin (6/10) juga sudah mengirim ratusan ton logistik,” ujarnya lagi.

2. Pasokan listrik hingga BBM telah tersalurkan

Sementara, untuk pasokan energi, PLN berhasil memperbaiki 100 persen pasokan. Seluruh gardu induk juga sudah beroperasi. BBM sudah masuk sebanyak 75 persen, bantuan pun terus dikirimkan baik dengan jalur darat, jalur udara, dan kapal.

“Transportasi, telekomunikasi juga mengalami perbaikan. Penanganan di Sulteng berjalan baik karena berbagai komponen masyarakat kompak. Kami akui adanya kekurangan. Itu wajar, tidak bisa 1-2 hari bisa pulih, tetap memerlukan waktu,” ungkapnya lagi.

Selain itu, Kementerian ESDM juga sudah membuat sumur bor untuk kebutuhan air bagi masyarakat. Sebab, kebutuhan air bersih sulit serta jaringan PDAM rusak pendistribusiannya. Sumber air juga mengalami kendala, sumur penduduk keruh, ada yang berubah lumpur dan kering.

“Dan ini tidak sembarangan di bor, ada yang menggunakan geo radar. Kami akan memperoleh air bersih yang kemudian didistribusikan,” katanya lagi.

3. Bantuan internasional datang dari 10 negara

Sutopo menambahkan, bantuan internasional datang dari 10 negara melalui 18 penerbangan. Di antaranya Singapura ada 2 penerbangan, India ada 2 penerbangan, Australia ada 3 penerbangan, Malaysia ada 2 penerbangan, Selandia baru ada 1 penerbangan, Inggris 2 penerbangan, Swiss ada 1 penerbangan, dan Amerika Serikat ada 3 penerbangan.

Data bantuan internasional tersebut berasal dari Balikpapan dan Makassar. Menurut dia, bantuan yang diterima sebanyak 4 kebutuhan utama, yaitu transportasi udara, kedua jenset listrik, ketiga tenda, dan keempat water treatment.

“Bantuan dari organisasi internasional itu bisa disalurkan ke rekening PMI, dimana ada 4 organisasi internasional yang telah membantu,” tuturnya.

Pos terkait