Istri Presiden Prancis Emmanuel Macron Brigitte (kiri) semakin terbeban dengan tuduhan dirinya transgender. (AFP/Yasuyoshi Chiba)
Kumbanews.com – Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, bersama Presiden Emmanuel Macron, resmi membawa polemik terkait tuduhan gender ke ranah hukum di Amerika Serikat. Pasangan ini bahkan siap menyerahkan bukti foto dan data ilmiah ke pengadilan untuk menegaskan bahwa Brigitte adalah perempuan tulen.
Kuasa hukum Macron, Tom Clare, dalam wawancara dengan BBC menegaskan keseriusan kasus ini. Menurutnya, tuduhan tersebut membuat Brigitte sangat resah dan turut membebani Presiden Macron.
Spekulasi mengenai gender Brigitte telah lama beredar di dunia maya. Namun, langkah membawa perkara ini ke pengadilan menunjukkan kesungguhan pasangan nomor satu di Prancis itu dalam melawan kabar bohong yang dianggap sudah melampaui batas.
Fenomena ini juga menuai sorotan di Indonesia. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, menilai kasus tersebut mencerminkan perubahan besar dalam iklim politik global.
“Jika rakyat sudah muak, bahkan istri presiden pun digugat jenis kelaminnya. Era terkini, di mana budaya feodal dan privilege pejabat tinggi sudah tidak lagi menjadi wilayah sakral,” ujar Islah lewat akun X, Jumat (19/9/2025).
Menurut Islah, kondisi ini menjadi pelajaran penting bagi elite politik bahwa rakyat tidak lagi menaruh rasa hormat berlebihan pada simbol kekuasaan, kecuali pemimpin yang benar-benar berpihak pada publik. Ia bahkan menyindir elite tanah air yang masih gemar memakai sirene untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota.
Kasus Brigitte Macron kini tak lagi sekadar isu pribadi, tetapi juga cermin dinamika zaman ketika ruang publik semakin terbuka dan segala hal bisa dipersoalkan tanpa pandang bulu, bahkan terhadap istri seorang presiden.
Sumber: RMOL





